71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Meski sosoknya dinilai kontroversial, dan kerap mendapat serangan politik bertubi-tubi, namun kepiawaian politik Setya Novanto selalu mampu menempatkannya dalam posisi yang strategis. Jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar membuatnya masuk dalam daftar ini.

 

Memimpin salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia, tentulah membuat Setya Novanto bisa ikut mempengaruhi dinamika politik nasional. Melalui kemampuan komunikasi dan siasat politiknya yang jitu, ia mampu dengan mulus membawa partainya merapat ke pemerintah. Sebuah posisi politik yang kuat untuk mempengaruhi berbagai kebijakan.


Setya Novanto tergolong seorang politisi ulung. Meski beberapa kali mendapat serangan politik yang keras, ia selalu berhasil lolos dan survive, bahkan terkesan mampu membalikkan keadaan. Kasus “papa minta saham”, misalnya, tak membuat karier politik Setya padam. Sebaliknya, ia malah berhasil terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019 dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar di Nusa Dua, Bali, 16 Mei 2016.


Perjalanan politik Setya dimulai dari bawah. Ia meniti karier di dunia politik  sebagai anggota Kosgoro, organisasi sayap Golkar, pada 1957. Berkat kelihaiannya bergaul, ia berhasil dipercaya di berbagai posisi strategis, termasuk menjadi Bendahara Umum Kosgoro selama beberapa periode hingga akhirnya menjadi Bendahara Umum Partai Golkar.


Di tengah krisis internal Partai Golkar dengan adanya dualisme kepengurusan, ia mendapat kepercayaan oleh Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, untuk menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019. Walaupun mundur di tahun 2015.


Meski banyak diliputi kontroversi, dukungan dan kepercayaan terhadap Setya tidak pernah surut. Lepas dari Ketua DPR, ia dipercaya sebagai Ketua Fraksi Golkar kemudian puncaknya menjadi Ketua Umum.


Sebagai partai yang menempati urutan suara kedua di Pemilu 2014, Golkar jelas punya pengaruh dalam menentukan peta politik nasional. Kendali itu sekarang berada di tangan Setya Novanto. Ia berani membawa partainya keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan beralih sebagai partai pendukung pemerintah. Keputusan itu diambil dalam forum resmi Munaslub Partai Golkar, setelah ia terpilih sebagai Ketua Umum.