71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Siapa yang tak mengenal Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie? Putra Indonesia yang berpengaruh tidak hanya di dalam, tapi juga di luar negeri. Betapa tidak, track record-nya di dunia politik, penerbangan, hingga perfilman boleh dibilang melegenda.

 

BJ Habibie adalah tokoh yang tak pernah tenggelam oleh zaman. Sejak menjadi Menteri Riset dan Teknologi di era Orde Baru hingga menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia dan hingga sekarang ia selalu menjadi perhatian, teladan, inspirasi bagi masyarakat Indonesia.


Awalnya dikenal sebagai pakar dirgantara. Mengenyam pendidikan di salah satu universitas terkemuka di Jerman, pria yang akrab disapa Habibie ini menerapkan konsep ciptaannya di penerbangan (pesawat). Kala itu, tidak ada satu pun ilmuan dan profesor yang bisa mengerjakan hal yang sama sepertinya.


Konsep ciptaannya adalah menghitung crack propragation on random. Dari situlah ia dikenal sebagai Mr Crack Dengan teorinya, Habibie berhasil menghitung crack dengan rinci sampai pada hitungan atomnya. Tentunya teori ini membuat pesawat lebih aman. Tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.


Dengan ditemukannya teori crack progression atau lebih dikenal dengan Faktor Habibie, porsi rangka baja pesawat bisa dikurangi dan diganti dengan dominasi alumunium dalam bodi pesawat terbang. Di samping itu bisa meringankan operating empty weight (bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar) sampai 10 persen dari bobot konvensionalnya.


Faktor Habibie ternyata juga memiliki peran dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kerangka pesawat. Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara ketika pesawat take off. Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh, sehingga mampu menahan beban saat pesawat mendarat. Faktor mesin jet yang menjadi penambah potensi fatique menjadi turun.


Pria peraih gelar diplom ingenieur dan doktor ingenieur dengan predikat summa cum laude di universitas RWTH Aachen, Jerman Barat ini disebut juga sebagai “Manusia Multidimensional”. Setelah beberapa waktu sebelumnya, ia meraih medali penghargaan “Theodore van Karman” pada ajang bergengsi di tingkat internasional tempat berkumpulnya pakar-pakar terkemuka konstruksi pesawat terbang.