71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Sebagai satu-satunya pemimpin partai politik perempuan yang tetap eksis dan disegani saat ini, Megawati Soekarnoputri tak hanya memiliki pengaruh besar di lingkaran PDI Perjuangan, tapi juga di jagat perpolitikan nasional.

 

Satu hal yang tak disangkal, sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Megawati Soekarnoputri memiliki kharisma yang kuat. Putri sulung Bung Karno ini sukses mengantarkan PDI-Perjuangan menjadi partai politik yang besar. Lewat kendaraan partai berlambang kepala banteng bermoncong putih ini pun Megawati berhasil menjadi Presiden RI periode 2001-2004. Selanjutnya partai ini juga berhasil mengantarkan seorang kadernya, Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI periode 2014-2019.


Perempuan bernama asli Dyah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri tak hanya mewarisi kharisma ayahnya, Bung Karno, tetapi juga menjadi simbol perjuangan. Jika Sukarno menjadi simbol perjuangan gigih melawan penjajah, Belanda dan Jepang, sekaligus bersama Mohammad Hatta menjadi proklamator Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, sedangkan Mega menjadi simbol perjuangan membela rakyat kecil seperti selalu dikatakan bahwa PDI Perjuangan adalah partai wong cilik.


Mega terjun ke dunia politik dan  bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) tahun 1987. Pada masa pemerintahan Orba hanya terdapat tiga partai, yakni Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PDI. Golkar mesin utama Orba. Partai beringin ini didirikan oleh Presiden Soeharto. Jenderal Besar ini juga duduk sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar. Oleh karena itu, Orba identik dengan Golkar dan Soeharto. Dalam enam kali pemilu di era Orba, yakni Pemilu 1971, Pemilu 1977,  Pemilu 1982, Pemilu 1987, Pemilu 1992, dan Pemilu 1997, Golkar selalu keluar sebagai pemenang. Sedangkan PPP dan PDI harus puas menduduki peringkat kedua dan ketiga.


Perjalanan menjadi sosok pemimpin berpengaruh tidak dilewati Megawati dengan mudah. Karena terpilihnya ia menjadi ketua umum PDI Perjuangan harus dilalui lewat perjuangan, darah, dan air mata. Sampai kemudian pada Minggu 14 Februari 1999, PDI Perjuangan dideklarasikan dan dihadiri ratusan ribu orang. Pada tahun itu juga PDI Perjuangan memenangkan Pemilu. Kemudian pada Pemilu 2004 PDI Perjuangan menduduki peringkat kedua. Pada Pemilu 2009 PDI Perjuangan menempati posisi ketiga. Dan pada Pemilu 2014 PDI Perjuangan tampil sebagai jawara, sekaligus sukses mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI periode 2014-2019.