71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Meskipun posisinya masih berstatus Vice Chairman, namun dialah yang ‘mengurus’ Lippo Group, konglomerasi raksasa yang didirikan sang ayah, Mochtar Riady. Pengaruhnya terhadap negeri ini tergolong besar. Mengingat, Lippo merambah berbagai lini, mulai properti, perbankan, asuransi, rumah sakit, ritail, ICT, e-commerce, perhotelan, perkebunan, media, hingga sekolah dan perguruan tinggi.

 

Selain berkontribusi terhadap pajak, anak-anak usaha Lippo juga menyerap lapangan kerja dan ikut menggerakan ekonomi nasional. Taipan muda James T. Riady ini, tak hanya mewarisi dan meneruskan imperium bisnis, melainkan ikut membesarkannya.


Di tangan James, Lippo Group memang semakin melesat di tengah persaingan ketat dunia usaha. Ia memandang  sekarang adalah dunia Asia, karena Barat sedang mundur, Asia naik. Indonesia memiliki kesempatan bekerja lebih keras lagi untuk mengambil momentum di saat seperti itu. Segala kemajuan di dunia, ia coba formulasikan dan terapkan di Indoensia dan ternyata sukses.  


Saat ini, Lippo Group telah memiliki tidak kurang dari 50 entitas perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti keuangan, properti, serta infrastruktur, bahkan merambah hingga ke Guang Zho, Fujian, Shanghai, Hong Kong, bahkan AS.


Inovasi dari kelompok usaha ini, misalnya, Lippo Group mengucurkan dana sebesar USD500 juta untuk membangun Mataharimall.com demi menguasai pasar e-commerce Indonesia. Kemudian terus mengembangkan sayap di bisnis eCommerce dengan meluncurkan website eCommerce, Mbiz.co.id. Mbiz.co.id yang berfungsi sebagai laman untuk melakukan proses pengadaan barang (procurement) antara mitra penjual dengan perusahaan (bussines to bussines/B2B) dan mitra penjual dengan pemerintah (bussines to goverment /B2G).


Di bisnis kesehatan,  Lippo mendirikan jaringan rumah sakit Siloam Hospitals lima tahun lalu dan kini memiliki 23 rumah sakit yang dikelola PT Siloam International Hospitals Tbk. Ke depan, Siloam Hospitals menargetkan membangun 10 rumah sakit per tahun, sehingga nantinya memiliki total 300 rumah sakit.


Selain di kawasan Jabodetabek, rumah sakit yang dikelola emiten berkode saham SILO tersebut tersebar di wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Rumah sakit tersebut sudah banyak yang melayani pasien program asuransi nasional BPJS.