71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Di usianya yang menginjak ke -76 tahun, Robert Budi Hartono mengantongi kekayaan hingga miliaran dolar AS. Namanya masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Indonesia bahkan dunia. Ia juga memiliki pengaruh besar terhadap bidang sosial, pendidikan, olahraga, lingkungan, dan budaya di tanah air.

 

Situs Forbes merilis jajaran orang terkaya di Indonesia pada 2015. Nama keluarga Hartono selalu berada dalam peringkat puncak daftar orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Budi Hartono dan kakaknya Michael Hartono mencapai US$ 15,7 miliar atau sekitar Rp 208 triliun. Di Asia keduanya jadi orang paling kaya ke-12. Budi dan Michael adalah pemilik Grup Djarum dan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, BCA.


Secara real time, Budi sendiri punya kekayaan pribadi di luar saudaranya, Michael Hartono, senilai USD 8,6 miliar atau sekitar Rp 119,1 triliun (kurs Rp 13.860/dolar). Angka tersebut naik dari tahun 2014, USD 7,6 miliar. Di dunia, Budi Hartono adalah orang terkaya ke-142.


Kekayaan keduanya terus naik turun tergantung dari pergerakan saham dan bisnis perusahaan yang mereka jalankan.


Melalui Farindo Holding Ltd. mereka menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak 2008, serta sejumlah properti, di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik.


Perusahaan rokok yang kini menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia adalah warisan dari sang ayah, Oei Wie Gwan. Gwan mendirikan perusahaan Djarum pada 1951 di Kudus, Jawa Tengah, dengan hanya 10 pekerja. Bisnisnya kian berkembang hingga Gwan melepas usia pada 1963 dan mewariskan perusahaannya kepada Michael dan Budi.


Di tangan dua bersaudara Hartono, Djarum bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa. Djarum yang diambil dari nama jarum dengan ejaan baru kini punya puluhan ribu orang karyawan.


Ibarat air laut yang dalam, riak bisnis Grup Djarum bisa jadi tak terlihat mencolok dibandingkan dengan konglomerasi bisnis lain. Namun, grup perusahaan milik Keluarga Hartono tersebut menjalankan sejumlah strategi di luar bisnis utamanya. Setidaknya ada bisnis sampingan yang Grup Djarum seriusi. Pertama, mengembangkan bisnis perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI).