71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Lahirnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI atau BNPT tak lepas dari kesigapan pemerintah dalam mengamankan rakyatnya dari aksi teror. Siapapun yang memimpin BNPT, ia adalah sosok berpengaruh dan piawai dalam menangani aksi teror di negeri ini.

 

Orang nomor satu di BNPT kini dijabat oleh Komjen Suhardi Alius menggantikan Jenderal Polisi Tito Karnavian yang dipromosikan sebagai Kapolri.  Tugas berat yang dititipkan Tito kepada penggantinya adalah menanggulangi masalah terorisme yang menjadi ancaman global, yang memiliki jaringan lokal hingga internasional.


“Kami harapkan beliau juga mampu membangun hubungan juga dengan regional karena ini ada jaringan-jaringan yang sudah terbangun. Misalnya di Malaysia ada serangan teror, kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Thailand juga diserang. Saya yakin beliau akan segera bekerja sama di tingkat regional,” imbuh Tito.


Tak hanya itu, Tito menuturkan jaringan teroris yang sekarang adalah jaringan global. Kalau dulu ada Al Qaeda, sekarang ancaman datang dari ISIS. “Beliau perlu membangun hubungan dengan dunia internasional,” ujarnya.
Salah satunya, Tito menyarankan agar Suhardi banyak safari ke luar negeri untuk membina hubungan dengan lembaga-lembaga penanggulangan teroris internasional termasuk badan-badan intelijennya.


“Dan saya yakin dengan kemampuan beliau, beliau sudah banyak berkecimpung di dalam hubungan-hubungan dengan counterpart-counterpart asing itu. Saat kabareskrim, saat beliau sekolah di luar negeri, ini akan membantu beliau menjadi modal besar beliau menangani BNPT,” papar Tito.


Sementara secara internal, Tito berharap Suhardi dapat membangun soliditas di BNPT. Dengan kemampuan manajerial dan leadership Suhardi, Tito yakin mantan Kabareskrim itu dengan cepat bisa beradaptasi.


Suhardi juga bergerak cepat, setelah gembong teroris Santoso tewas ditembak, pihaknya telah memetakan jejaring terorisme, termasuk yang melibatkan mantan narapidana, dalam upaya mencegah dan menindak aksi teror. Aparat akan mengawasi dan memberikan sentuhan persuasif kepada narapidana yang masuk jejaring itu. Pihaknya juga akan menggunakan teknologi canggih dalam melakukan pemantauan tersebut.  Pihaknya juga akan merangkul para pemuka agama, tokoh masyarakat dan mempererat kerjasama dengan sejumlah kementerian atau lembaga yang mempunyai keterkaitan dengan penanggulangan terorisme.


Sosok Suhardi yang kalem dan mudah bergaul, rasanya pas dalam merangkul banyak pihak dalam menangkal gerakan radikalisme. Kebiasaannya blusukan saat menjabat sebagai Kadiv Humas Polri, tampaknya akan dilanjutkan di BNPT.