71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Seperti di banyak negara, eksistensi lembaga intelijen adalah lembaga vital dan strategis yang harus dipimpin oleh sosok berpengalaman dan berintegritas. Di Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) pun demikian. Letjen (Purn) Sutiyoso, adalah sosok militer yang cukup berpengaruh yang kini dipercaya memimpin BIN.

 

Ditunjuknya Letjen TNI (Purn) Sutiyoso atau Bang Yos sebagai Kepala BIN oleh Presiden Jokowi, menurut banyak kalangan karena Bang Yos paham betul tentang masalah intelijen mengingat ia pernah lama menjabat perwira intelijen di pasukan elit TNI AD, Kopassus sehingga faktor kearifan, kematangan dan pengalaman itu membuat ia diyakini mampu membangun institusi intelijen lebih professional.


Sekadar diketahui, kiprah BIN mengalami pasang surut seiring dengan perubahan rezim sejak berdiri  tahun 1945 mulai sejak bernama Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) hingga kini menjadi Badan Intelijen Negara.


Tugas utama BIN, sebagai lembaga negara setingkat kementerian, sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, yakni mengkoordinasi data intelijen dari seluruh kementerian dan lembaga.


Karena itulah, untuk mencapai kinerja yang tinggi, Sutiyoso bertekad akan membangun BIN untuk lebih tangguh dan profesional. Tak hanya itu, dirinya turut akan membuat BIN mampu menyediakan intelijen secara cepat, tepat dan akurat dalam rangka mendeteksi, menangkal dan menanggulangi segala bentuk ancaman yang membahayakan eksistensi, keutuhan, keamanan dan kepentingan nasional.


Bang Yos, sapaan Sutiyoso, mengatakan dalam kepemimpinannya, seluruh aspek di internal BIN akan dibangun secara modern, agar mendapatkan standar terbaik seperti intelijen lainnya.


“Mulai dari struktur organisasi, sumber daya manusia, kegiatan, operasi hingga peralatannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan politik pertahanan dunia yang semakin kompleks, maka semakin banyak diwarnai perang proxy,” katanya.


Bang Yos juga menjelaskan, pertumbuhan penduduk dunia dan perkembangan ekonomi dunia yang semakin maju maka semakin meningkatkan persaingan antarnegara untuk mempertahankan sumber energi dan kekuatan ekonomi.