71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Di tengah pelemahan industri otomotif di Tanah Air, Gaikindo mempercayakan pucuk pimpinan organisasi ke pundaknya. Masa depan otomotif di Tanah Air, kini banyak tergantung pada kepemimpinannya.

 

Gaikindo berharap banyak pada sosok satu ini. Rekam jejaknya yang bagus di dunia otomotif, diyakni mampu menggairahkan kembali industri otomotif di Tanah Air yang pada dua tahun terakhir mengalami penurunan.


Salah satu prestasi warga Pak Yo, sapaan akrab Yohanes Nangoi, adalah ketika berhasil menarik investasi sebesar Rp 1,7 triliun untuk membangun pabrik baru Isuzu di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, Jawa Barat, yang diresmikan April 2015.


Pabrik ini dijadikan basis produksi global Isuzu di luar Jepang. Berdiri di atas lahan seluas 300 ribu meter persegi dan memiliki fasilitas terintegrasi, mulai body building, painting, general assembling, dan lainnya, pabrik berkapasitas produksi hingga 52 ribu unit per tahun,  dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit.


Usai menerima tongkat komando sebagai nakhoda baru Gaikindo pada 23 Februari 2016, Pak Yo pensiun dari jabatan Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, namun tetap diberi kepercayaan sebagai komisaris di perusahaan itu.


Karier Pak Yo memang banyak dihabiskan di Isuzu, 20 tahun. Bahkan, namanya nyaris identik dengan Isuzu di Indonesia. Dialah yang membesarkan Isuzu dari tadinya hanya dikenal sebagai produsen truk sampah dan tinja.


Mendapat amanat besar memimpin Gaikindo, Pak Yo bertekad memajukan industri kendaraan bermotor di Indonesia tanpa membeda-bedakan produsen, merek, negara, ataupun grup tertentu.  “Kami berpihak kepada kemajuan industri otomotif nasional. Tujuan kami ke arah sana,”ungkap Pak Yo, pria kelahiran Purbalingga 13 November 1957. Ia juga berkomitmen akan terus menggalang kemitraan yang saling mengisi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian.