71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Kiprahnya dalam ikut mencerdaskan bangsa selama lima dekade tak bisa dipungkiri. Dari tangan dingin Jakob Oetama dan PK Ojong itulah lahir majalah Intisari tahun 1963 yang disusul harian Kompas tahun 1965. Kini, Jakob Oetama adalah figur paling berpengaruh di Kelompok Kompas Gramedia yang melahirkan banyak media dan buku-buku berkualitas.

 

Jakob  memulai karirnya sebagai guru, menyambi sebagai wartawan selepas mengajar. Niat mulianya berawal untuk membuka cakrawala masyarakat Indonesia. Filosofinya sangat sederhana, namun penuh makna.


“Kami ingin terus menemani serta mencerahkan masyarakat dan bangsa Indonesia dengan berbagai aktivitasnya, menyebarkan semangat positif bagi sesama. Pohon yang kita tanam berbuah, mekar, berkembang sehingga jadi berkat yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang. Miliki dulu harga diri, tanpa itu kita akan menjadi robot,” ujar Jakob.


Gaya kepemimpinannya terkesan konservatif, sangat hati-hati, dan ngemong terhadap anak buahnya. Ia mengembangkan budaya organisasi (corporate culture) yang sulit bisa dicapai perusahaan pers yang lain. Sehingga KKG, lewat Kompas dan kelompok medianya,  sangat berpengaruh terhadap opini publik dan bisa diterima semua kalangan, tanpa mengenal suku, agama, ras dan antar golongan. Sesuai dengan moto Kompas, amanat hati nurani rakyat.


“Masuk akal jika Kompas Gramedia telah bersosok, atau mengutip ungkapan Prof De Volder sebagai lembaga yang organik sekaligus yang organis. Ingin membangun Indonesia Kecil. Indonesia bukanlah kotak-kotak yang terbagi-bagi dalam sektor-sektor dan bagian-bagian yang terpisah secara rigid, melainkan Indonesia yang satu berwarna-warni, beragam dalam segala hal.” ujar pria kelahiran Borobudur, Magelang, 27 September 1930.

 

Dalam statusnya yang organik sekaligus organis itulah hidup, berkembang, dan berfungsi KKG, dinamis dan senantiasa berubah sejalan dengan perkembangan masyarakat (medium is the extension of man). Sejalan dengan itu, bidang yang menjadi perhatian dan sarana pun beragam.