71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Sebagai Gubernur Bank Indonesia, ia memiliki pengaruh besar dalam mengatur pergerakan ekonomi di Tanah Air. Kecintaannya akan dunia perbankan membawa banyak manfaat, sementara pengalamannya di industri perbankan membuat perjalanan BI seolah aman terkendali.

 

Menjabat Gubernur BI periode 2013-2018, Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, meyakini inflasi masih bisa dikendalikan dengan kisaran empat plus minus satu persen hingga akhir tahun 2016 mendatang, meski Federal Reserve AS mempringatkan kemungkinan terjadinya inflasi global.


BI di bawah kepemimpinan Agus juga terus melakukan antisipasi dari terjadinya fenomena La Nina yang dapat membuat terjadinya gejolak harga pangan dunia. Ia juga memantau perkembangan kebijakan pemerintah yang hendak melakukan penyesuaian harga listrik 900 VA yang kelak dapat mempengaruhi inflasi. “Kalau itu dilakukan, memang membantu fiskal, juga membantu keuangan sektor energi kita, tetapi juga memberikan tekanan pada inflasi,” ujar Agus Martowardojo.


Selain itu, Dana repatriasi atas kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) membuat BI pada Agustus 2016 mendatang akan mengeluarkan structured product, terutama jenis call spread. Aturan tersebut masuk dalam salah satu instrumen hedging yang berfungsi mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dana repatriasi yang masuk ke Indonesia.


Structured product jenis call spread  ini juga berfungsi untuk menekan biaya lindung nilai bank-bank di Indonesia yang  masih tergolong mahal berkisar 6 persen sampai 7 persen, dan  diharapkan bisa menekan menjadi 2 persen sampai 3 persen.


Solusi cepat dan strategi yang dilakukan Agus menghadapi pergolakan ekonomi membawa BI mampu terus berjalan menghadapi berbagai tantangan. Langkah yang dibuatnya pun tidak pernah ragu, dan atas segala tindakannya selama ini ia banyak meraih penghargaan.


Saat menjabat menteri keuangan periode 2010-2013, Agus terpilih sebagai menteri keuangan terbaik se-Asia Pasifik dari sebuah majalah keuangan internasional “The Banker” edisi Januari 2012.


Majalah tersebut menilai Agus berhasil dalam menyokong pertumbuhan ekonomi mencapai 6,46 persen dan membawa perubahan pada pelaksanaan anggaran dan perencanaan keuangan. Ia juga dianggap berhasil meningkatkan iklim investasi di Indonesia serta mengatur anggaran secara hati-hati pada 2011.