71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Keterlibatannya di Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dari tahun 2000 sampai 2007, menandakan posisi KH Ma’ruf Amin begitu penting di tubuh organisasi para ulama tersebut. Cicit Syekh Nawawi Banten ini memang ulama ahli fiqh yang disegani, responsif menghadapi berbagai persoalan umat, dan ulama multitalenta yang menguasai banyak persoalan.

 

Ditetapkan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat periode 2015-2020 menggantikan Din Syamsuddin, Kiai Ma’ruf ingin menjadikan MUI sebagai tenda besar bagi umat Islam di Indonesia. Sebuah tekad yang menghendaki MUI menjadi rujukan utama umat Islam agar terhindar dari penyimpangan yang datang dari dalam maupun luar umat.


Di balik tekad itu, sejatinya, terbersit kekhawatiran Kiai Ma’ruf. Pasalnya, umat Islam di Indonesia saat ini berada di tengah gangguan-gangguan kelompok radikalisme, ekstrimisme, separatisme, dan terorisme. Kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam tetapi sesungguhnya berpikir dan bertindak jauh dan sangat menyimpang dari ajaran Islam.


Sebagai langkah untuk menangkalnya, sejak awal kepemimpinannya, Kiai Ma’ruf menggiring MUI untuk bekerja serius menyebarkan Islam Wasathiyah di Tanah Air. Implementasinya, antara lain, dengan menyiapkan tidak kurang dari 50.000 da’i di tiap provinsi. Kampanye Islam Wasathiyah ini disebarkan secara sistematis untuk menciptakan perilaku islami tidak radikal, santun, tidak keras, tidak galak, tidak memaksa, saling menebarkan cinta kasih dan sayang, tawasut, tasamuh, i’tidal, tawazun, dan memegang teguh prinsip ukhuwah Islamiyah.


Agar kampanye tersebut berjalan lancar, Kiai Ma’ruf mengajak keterlibatan ulama untuk berdiri di garda terdepan. Menurutnya, ulama adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kiai Ma’ruf yang juga merupakan Rais Aam PBNU ini mengajak para ulama untuk kembali membangkitkan semangat jihad untuk melindungi dan memperbaiki umat.


Di bawah kepemimpinan Kiai Ma’ruf, MUI sungguh sangat beruntung karena setiap programnya bisa jadi mendapat dukungan luas dari para ulama. Faktor ketokohan pengasuh Pondok Pesantren “An-Nawawi” Tanara Banten ini menjadi garansinya. Demikian juga bagi masyarakat, dimana sosok Kiai Ma’ruf sudah sangat dikenal luas.