71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Tak salah menempatkan Henriette Tabita Hutabarat-Lebang sebagai tokoh perempuan berpengaruh dan inspiratif saat ini, setidaknya bagi umat Kristen Protestan di Indonesia. Betapa tidak, Henriette saat ini dipercaya sebagai Ketua Umum MPH Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

 

Ia telah menorehkan sejarah baru, dimana kaum perempuan menjadi pemimpin tertinggi organisasi keagamaan untuk  periode 2014-1019. Pendeta asal Toraja ini juga dikenal sebagai perempuan pertama Asia yang pernah menjadi pemimpin tertinggi sebagai Sekretaris Jenderal di Dewan Gereja-gereja (Christian Conference of Asia (CCA). Ini berarti, terpilihnya Henriette yang menggantikan Pendeta Dr. Andreas Anangguru Yewangoe, tak boleh dianggap enteng.


Kiprah tokoh agama yang akrab disapa Pendeta Eri Lebang memang tak asing di lingkungan PGI, karena ia memulai pelayanan sejak 1980 sebagai asisten Sekretaris Jenderal, lalu terpilih menjadi Ketua Departemen Perempuan PGI sejak 1984-1986. Tak cukup ditingkat nasional, Pdt. Eri Lebang pun mulai terlibat dalam pelayanan tingkat Asia sebagai Sekretaris Jenderal di Dewan Gereja-gereja (Christian Conference of Asia (CCA)) hingga 2015.


Selain aktif di CCA, Pdt Eri Lebang juga aktif dalam World Council of Chruches (WCC) atau Dewan Gereja-gereja Sedunia. Keterlibatannya dalam pelayanan ini dimulai sejak dirinya terpilih sebagai anggota Central Committee and Executive Committee dari lembaga oikumene global pada Sidang Raya ke-10 WWC di Busan, Korea Selatan tahun 2013 silam. Pdt Eri Lebang pun masih akan tetap aktif dalam pelayanan ini hingga 2021 yang akan datang.


Dengan sederet pengalaman itu, kemampuan pendeta perempuan ini dalam mengemban tugas sebagai Ketua Umum PGI yang baru tentu tak lagi diragukan. Adalah harapan besar agar PGI di bawah pimpinan kaum feminis kali ini semakin mampu merangkul gereja-gereja di Indonesia dalam tujuan dan semangat yang sama.


Apalagi, salah satu agenda besarnya adalah menciptakan keharmonisan antarumat beragama.Baginya, konflik terjadi di beberapa daerah seperti di Kabupaten Tolikara, Papua, Juli 2015, peristiwa kekerasan di Karubaga, Tolikara, Papua, saat salat Idul Fitri 1436 H yang dilaksanakan umat Islam setempat. Ini mengindikasikan mulai lunturnya sifat toleransi antar umat beragama.