71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Dua kali terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, sebenarnya sudah menjadi bukti bahwa Tri Rismaharini adalah perempuan paling berpengaruh dan sangat inspiratif di Kota Surabaya.

 

Risma, tentu tidak akan sehebat itu jika tidak memiliki kemampuan leadership dan visi membangun yang luar biasa. Talenta kepmimpinannya itulah yang membuat ia mudah ‘menaklukan’ warganya untuk mau bergotong royong membangun Surabaya menjadi lebih baik.


Tak hanya di Surabaya, dunia juga mengakuinya. World Mayor, organisasi nonprofit bertaraf internasional mengganjarnya sebagai wali kota terbaik ketiga sedunia. Dia dianggap sukses mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik.


Sebelumnya Risma juga mendapatkan tujuh penghargaan internasional selama memimpin Surabaya, yakni Kota Terbaik Se-Asia Pasifik versi Citynet pada tahun 2012, penghargaan Kota Berkelanjutan ASEAN, Enviromentally Award 2012, dan masuk nominasi 10 wanita paling inspiratif 2013 versi Majalah Forbes pada tahun 2013. Ia juga menyabet dua kategori penghargaan tingkat Asia Pasifik dalam ajang FutureGov Award 2013, yakni data center melalui Data Center Pemerintah Kota Surabaya dan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC). Surabaya menyingkirkan 800 kota di Asia Pasifik. Prestasi lainnya adalah Taman Bungkul mendapatkan penghargaan pada tahun 2013 The Asian Townscape Award dari PBB. Di samping itu Risma juga memperoleh penghargaan Mayor of the Month sebagai wali kota terbaik pada Februari 2014, dan mendapat penghargaan Socrates Award kategori Future City dari European Business Assembly (EBA) pada April 2014.


Salah satu gebrakan besar Risma dalam menata Surabaya adalah tahun 2014 ia berhasil menutup lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, yang merupakan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Bukan hal yang mudah untuk menutup kedua lokalisasi tersebut, karena banyak pihak yang berkepentingan meraup keuntungan di tempat tersebut. Namun, Risma berani menutup tempat maksiat atas dukungan mayoritas warga. Ia tidak gentar menghadapi ancaman dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Ia memiliki semangat ingin mewujudkan kota Surabaya yang bersih dan terhindar dari penyakit masyarakat.


Satu lagi yang patut dicontoh dari Risma sebagai  kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahannya, ia tidak lagi menggunakan berlembar-lembar kertas untuk  menetapkan kebijakan proyek pembangunan lantaran semua prosedur dengan  sistem online. Maksudnya agar  lebih mudah mengontrol pengeluaran dinas. Sistem ini diterapkan pada seluruh sektor. Mulai dari kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan, pajak, sampai kenaikan pangkat pegawai.