71 Tokoh Berpengaruh 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2016

Terpilih sebagai Bupati Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), untuk kedua kalinya adalah bukti pemimpin muda ini memiliki pengaruh besar. Banyuwangi yang semula dipandang sebelah mata, kini menjadi daerah maju.

 

Pada periode pertamanya (2010–2015), politisi muda ini bekerja keras membangun daerahnya dengan gencar mempromosikan berbagai potensi yang ada, seperti, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Tujuannya jelas, demi mendatangkan investasi sebanyak mungkin.


Dinilai berhasil memajukan Banyuwangi, Anas, sapaan akrabnya, terpilih kembali dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015, masih bersama pasangannya, Yusuf Widyatmoko,.


Berbagai terobosan ia gagas untuk lebih memajukan daerah yang dipimpinnya. Di bidang pendidikan, selain melakukan peningkatan fasilitas, Pemkab Banyuwangi juga memberi beasiswa kepada anak-anak muda hingga bangku perguruan tinggi. Tercatat lebih dari 700 anak muda dibiayai kuliah di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dengan total dana mencapai Rp14,4 miliar.


“Kami ingin pendidikan ini menjadi jangkar. Siapapun bupatinya kelak, pengembangan SDM lewat pendidikan tidak boleh berhenti. Oleh karena itu, kami mendorong terwujudnya kampus negeri di Banyuwangi,” kata mantan anggota DPR RI itu.


Kini sudah berdiri tiga kampus negeri di Banyuwangi, yaitu Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi, Politeknik Negeri, dan sekolah pilot negeri (LP3B). Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi, sudah berjalan dua tahun, mahasiswanya berasal dari 17 provinsi di seluruh Indonesia.


“Kami juga mengembangkan pendidikan yang selaras dengan program pembangunan ekonomi daerah. Misalnya, mengembangkan batik untuk menopang sektor pariwisata, maka kami bangun SMK batik,” ungkap Anas.


Di bidang kesehatan, infrastruktur terus diperbaiki. Dua rumah sakit milik pemda banyak melakukan upgrade fasilitas. Ada beberapa penyakit yang dulu harus dirujuk ke Surabaya, kini sudah bisa diobati di Banyuwangi seiring penambahan fasilitas rumah sakit. “Kami juga sudah beri beasiswa sejumlah dokter untuk mengambil spesialisasi, jadi setelah lulus jadi dokter spesialis, mereka langsung mengabdi di Banyuwangi,” cetusnya.


Di bidang pertanian, Pemkab Banyuwangi melakukan sejumlah langkah. Ia berupaya melakukannya secara terintegrasi, mulai dari hulu ke hilir, meski belum ideal. Banyuwangi dikenal sebagai salah satu sentra pangan dan hortikultura di Jatim. Potensinya luar biasa besar. Tiap tahun surplus lebih dari 220.000 ton beras, termasuk yang organik.