Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

 

Di tengah perlambatan ekonomi nasional, badan baru ini tetap mampu mencatatkan kinerja cemerlang, sekaligus sukses menuntaskan program transformasi. Tahun lalu, iuran kepesertaan mencapai Rp35,95 triliun dengan total dana kelolaan meningkat 10% menjadi Rp206 triliun.


Sukses ini bukan perkara yang mudah di tengah perekonomian nasional yang masih lesu.  Namun melalui ragam inovasi dan penerapan teknologi informasi, akselerasi perluasan cakupan kepesertaan bisa dikebut.


Kerja keras itu membuahkan pengakuan dari organisasi Jaminan Sosial Internasional, seperti ASSA (ASEAN Social Security Association), berupa penghargaan Achievement in Transformation Excellence pada Oktober 2015. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan transformasi BPJS Ketenagakerjaan dalam berbagai aspek, termasuk pelayanan, kepesertaan, dan pengelolaan dana. Penghargaan lainnya diberikan oleh ISSA (International Social Security Association) dalam bidang pelayanan prima, perluasan kanal distribusi, dan pelaksanaan program Return to Work.


Tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan sekitar 4 juta peserta untuk mencapai 23,1 juta kepesertaan. Sedangkan untuk jumlah pekerja Bukan Penerima Upah (BPU/ sektor informal) ditargetkan mencapai 1 juta pekerja.


Dari sisi kinerja, total aset pada program Jaminan Hari Tua (JHT) meningkat dari Rp166 triliun menjadi Rp173,4 triliun, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) meningkat dari Rp11,69 triliun menjadi Rp12,69 triliun, dan Jaminan Kematian (JKM) meningkat dari Rp3,95 triliun menjadi Rp4,11 triliun.