Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

Dari bank yang dulu identik sebagai bank wong cilik, BRI kini menjelma menjadi bank paling membanggakan milik negeri. Pertumbuhan kinerjanya konsisten dari tahun ke tahun. Dari sisi laba bersih, misalnya, dari Rp 2,58 triliun (2003), sudah menembus Rp24 trilyun pada 2014. Hingga Triwulan III 2015, capaian laba bersih BRI sudah menembus Rp18,3 triliun.


Ketika awal listing di pasar modal pada 2003, kapitalisasi BRI masih sebesar Rp 11,47 triliun. Selama 12 tahun kemudian, sudah menembus Rp 263,96 triliun, atau meroket 24 kali lipat. Harga per lembar saham pun naik dari Rp 875 menjadi Rp 10.570. Tak pelak lagi, bank yang tetap fokus pada penyaluran kredit UMKM ini, menjadi bank BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.


Melonjak kapitalisasi tentu dipengaruhi kinerja BRI yang selama ini kinclong. Khususnya dalam menjaga rasio kredit macet (NPL) selalu di bawah 2,5%, dan rasio kecukupan modal (CAR) di atas 20%.


Selama 12 tahun terakhir, perolehan laba bersih BRI tercatat konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Masing-masing, 2003 (Rp2,5 triliun), 2004 (Rp3,6 triliun), 2005 (Rp3,8 triliun), 2006 (Rp4,2 triliun), 2007 (Rp4,8 triliun), 2008 (Rp5,9 trilun), 2009 (Rp7,3 triliun), 2010 (Rp11,0 triliun), 2011 (Rp15,0 trilun), 2012 (Rp18,5 triliun), 2013 (Rp21,0 trilun), 2014 (Rp24,0 trilun, dan hingga Triwulan III 2015 sudah menembus Rp18,3 trilun.