Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

 

Tahun lalu, Pakuwon melesat dengan proyek-proyek properti monumental, baik di basisnya di Surabaya maupun di Jakarta melalui superblok Gandaria City dan Kota Kasablanka. Hingga Triwulan III 2015, perseroan mencetak laba bersih Rp1,17 triliun.


Fokus di Jawa Timur, bisnis utama Pakuwon pada pengembangan ritel, perumahaan, perdagangan, dan perhotelan. Inilah perusahaan pertama yang mencetuskan konsep superblock di Indonesia, dengan pusat perbelanjaan ritel, perkantoran, kondominium, dan hotel berskala besar.


Hingga kuartal III 2015, Pakuwon berhasil mencatat pendapatan pokok sebesar Rp3,56 triliun atau meningkat 30,88% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2,72 triliun. Sementara, laba bersih tercatat sebesar Rp1,17 triliun. Total aset perseroan mencapai Rp19,05 triliun, atau tumbuh 13,60%.


Sejak dipimpin oleh Richard Adisastra per Maret 2005, Pakuwon tampil lebih agresif dalam menembus sekat-sekat daerah di Jawa Timur, yang merupakan basis utama bisnisnya.Tak hanya itu, proyek-proyek monumental pun mulai berkibar dan diperhitungkan di Jakarta.


Jika di Surabaya pengembang ini terkenal dengan proyek pusat perbelanjaan modern pertama Tunjungan Plaza 1 sampai 5, Sheraton Surabaya and Towers, Pakuwon City (township), dan Condominium Regensi, maka di Jakarta, pamor terangkat melalui superblok Gandaria City dan Kota Kasablanka di Jakarta Selatan.