Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

 

Di tengah tekanan situasi makro, pelemahan daya beli, dan fluktuasi nilai tukar rupiah, perusahaan ini tetap konsisten mencatat pertumbuhan. Hingga September 2015, pendapatan tercatat Rp 19,581 triliun, naik 10,5%.


Pasokan pendapatan berasal dari layanan seluler sebesar Rp 15,991 triliun atau naik 11,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 14,29 triliun. Pasokan lain berasal dari layanan non seluler sebesar Rp 3,58 triliun atau naik 4,8% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,4 triliun.


Layanan seluler Indosat terlihat menguat sepanjang sembilan bulan pertama dengan meraih 69 juta pelanggan, atau naik tajam 27,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 54,2 juta pelanggan.


Average revenue per user (ARPU) dari pelanggan seluler mencapai Rp 25,4 ribu, dengan average revenue per minute (ARPM) tercatat Rp 143. Layanan seluler didukung sekitar 46.196 site BTS hingga kuartal ketiga 2015. Laba usaha sepanjang sembilan bulan pertama 2015 mencapai Rp 1,888 triliun, atau meroket naik 284,3%, sementara EBITDA tercatat sebesar Rp 8,567 triliun (naik 12,8%).


Meski kinerja operasionalnya tumbuh, Indosat masih membukukan kerugian Rp 1,122 triliun akibat selisih kurs sebesar Rp 2,328 triliun melesat dibandingkan periode sama tahun lalu yang juga rugi kurs sebesar Rp 146,7 miliar. Meski begitu, angka kerugian ini turun 15,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,329 triliun.