Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

 

Lahir dari rahim reformasi 1998, bank yang merupakan gabungan dari empat bank BUMN ini mampu menunjukkan kinerja membanggakan selama 12 tahun terakhir. Dari sisi laba bersih, jika pada 2003 tercatat hanya sebesar Rp4,6 triliun, maka pada 2014 sudah menembus angka  Rp19,9 triliun.


Mandiri juga tercatat sebagai satu dari tujuh perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia versi Forbes. Dalam Forbes Global 2000, Mandiri menduduki peringkat 490 dunia, atau peringkat ke-2 terbaik dari tujuh perusahaan itu.


Mandiri awalnya dikenal sebagai bank yang fokus pada pembiayaan korporasi. Namun sekarang bisnis Mandiri kian meluas. Menurut Forbes, jumlah aset Mandiri mencapai USD 69 miliar, atau sekitar Rp 897 triliun, dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 22 miliar.


Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Mandiri juga masuk dalam Big Cap atau 10 emiten dengan market capitalization terbesar per Desember 2015. Mandiri berada di posisi ke-7 dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp213,67 triliun.


Hingga Q3 2015, Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 0,9% menjadi Rp 14,6 triliun. Pertumbuhan yang stagnan ini, disebabkan kebijakan perusahaan memperbesar alokasi dana pencadangan hingga 160%.


Fee based income Bank Mandiri secara year on year hingga September 2015 tumbuh 20,8%. Dari sisi cost tumbuh 20% year on year hingga September 2015, sehingga laba pun tipis. Mandiri mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 560,6 triliun (tumbuh 10,7%), sementara penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp 654,6 triliun. Hingga September 2015, aset perusahaan mencapai Rp 905,8 triliun atau tumbuh 13,5%.