Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

 

Selama 12 tahun terakhir, perusahaan ini konsisten mencatat pertumbuhan dua digit, mengukuhkan posisinya di pasar, sekaligus fokus pada sustainability jangka panjang. Pada 2003, laba bersih tercatat Rp 1,29 triliun. Selama lebih dari satu dekade berselang (2014), laba bersih menembus Rp 5,37 triliun.


Dari tahun ke tahun, Unilever tercatat sebagai salah satu punggawa di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu perusahaan Big Cap di BEI ini konsisten mempertahankan pertumbuhan dua digit. Laba bersih pada Q3 2015 mencapai Rp4,18 triliun atau Rp548 per saham. Laba bersih tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,21% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.


Pertumbuhan kinerja didukung penjualan yang juga mengalami kenaikan cukup besar, yaitu Rp1,46 triliun atau naik 5,60% menjadi Rp27,55 triliun dari Penjualan Q3 2014 yaitu Rp26,09 triliun.


Unilever adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, produksi dan manufaktur untuk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh serta makanan dan minuman. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh dengan pendapatan Q3 2015 dan Q3 2014 masing-masing sebesar Rp19,03 triliun dan Rp18,44 triliun, sedangkan makanan dan minuman yaitu Rp8,52 triliun dan Rp7,65 triliun.


Domestik merupakan pasar terbesar untuk Unilever dengan pendapatan Q3 2015 dan Q3 2014 masing-masing sebesar Rp26,13 triliun dan Rp24,64 triliun, sementara untuk ekspor mencapai Rp1,41 triliun dan Rp1,45 triliun. Hingga akhir September 2015, total aset perseroan mencapai Rp15,98 triliun, naik sebesar 11,90% dari total aset Q3 2014 sebesar Rp14,28 triliun.