Obsession Award 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 February 2016

 

Di tangannya, perusahaan terus melecut pertumbuhan kredit UMKM. Di tengah situasi makro ekonomi yang belum menentu, ia mampu membukukan laba sebesar Rp977,8 miliar hingga Kuartal III 2015.


Tekad Glen Glenardi sebelum pensiun adalah membawa Bukopin masuk kelompok bank terkaya di Tanah Air. Syaratnya, Bank Bukopin harus menghasilkan profit di atas Rp700 miliar. Harapan yang tak muluk. Bahkan di ujung 2015, harapan itu terwujud. Laba yang diperoleh hingga kuartal III 2015 saja sudah mencapai Rp977,8 miliar.


Angka tersebut laba sebelum pajak. Untuk laba bersih, bank yang 11,43% dimiliki oleh Negara tersebut tercatat sebesar Rp798 miliar. Meningkat dari periode yang sama tahun lalu dengan nilai sebesar Rp676,6 miliar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 17,98% dibanding capaian periode sama tahun lalu.


Pertumbuhan dipicu kredit yang disalurkan Bukopin dengan nilai mencapai Rp62,7 triliun. Ada pertumbuhan 24,5% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp50,4 triliun.


Menurut Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk sejak 2005 itu, pertumbuhan penyaluran kredit dimotori oleh sektor ritel yang meningkat 22,56% menjadi Rp39,59 triliun dibandingkan segmen lainnya, yaitu UKM, mikro, dan konsumer.


Segmen UKM tumbuh 26,8% menjadi Rp25,2 triliun, segmen mikro tumbuh 57,37%  menjadi Rp7,6 triliun. Sedangkan kredit konsumer mencapai Rp6,8 triliun. Untuk tahun ini, pertumbuhan laba ditargetkan mencapai 17-20% dengan harapan kondisi perekonomian yang membaik.