Tokoh Berpengaruh 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2017

Di bawah kepemimpinannya, di Kementerian Pertanian kedaulatan pangan di Indonesia semakin membaik. Persediaan beras dan jagung sudah cukup dan harga bahan pangan lain mulai turun. Bahkan Indonesia telah mampu ekspor beras. Tak heran jika Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut kestabilan harga di sektor perekonomian tahun 2017 ini terbaik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.


Yang membanggakan, capaian tersebut juga diakui The Economist Intelligence Unit (IEC) yang tahun ini mencatatkan Indonesia berada di peringkat 21 dari 113 negara. Bahkan untuk aspek Sustainability Agriculture, Indonesia bertengger di posisi 16 dengan nilai 53,87 bersaing dengan Argentina dan China. Maka tak heran jika Amran pun meyakini di tahun mendatang peringkat Indonesia akan terus meningkat hingga masuk 10 besar dan pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.


Karena keberhasilannya itu, tak heran jika Presiden RI Bapak Jokowi pun memuji dan mengapresiasi kinerjanya. “Saya bahagia sekali punya Menteri Pertanian sekelas Bapak Amran. Setahu saya, sakitnya (izin sakit) sampai 3 kali, beliau malah sampaikan tadi 20 kali, artinya yang 17 kali tidak izin.” Begitulah ungkapan Presiden Joko Widodo yang mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Menurut orang nomor wahid di Indonesia ini, selama 2 tahun menjabat sebagai menteri, Amran terbilang sukses mengembangkan program pertanian.


Jokowi juga menilai Amran sebagai sosok menteri yang mampu bekerja sama dengan Menteri Perdagangan dalam mengelola produk-produk pertanian. Duet dua menteri ini, diharapkan Jokowi mampu menyelesaikan fluktuasi harga pangan. Pujian ini senyatanya pantas disematkan pada pria kelahiran Bone, 27 April 1968 ini. Sebelum itu, di awal jabatannya, Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-26 ini dinilai fenomenal karena Amran mampu mencegah impor beras besar-besaran seperti yang pernah terjadi di tahun 1998-an.