Tokoh Berpengaruh 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2017

Sudah hampir sepuluh tahun M. Choliq menduduki jabatan penting sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Amanah ini tentu diberikan kepada Choliq karena sepak terjangnya mampu membawa Waskita Karya sebagai perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia. Di awal kepemimpinannya ia bertekad ingin menjadikan PT Waskita Karya sebagai perusahaan yang sehat, dan terbukti berhasil mengembalikan status Waskita sebagai perusahaan BUMN pada tahun 2012 yang lalu.

 

Di tangan dinginnya M. Choliq punya peran besar membangun sebuah bandara, pelabuhan, jembatan, dan jalan tol yang mengedepankan mutu dan kualitas. Masyarakat bisa mengambil manfaat dari pembangunan itu dengan kenyamanan.


Beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan Waskita adalah LRT Palembang, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Jalan Tol Batang-Semarang Seksi 1 & 2, Tol Pasuruan – Probolinggo, Transmisi Sumatera 500kV, Wisma Atlet Kemayoran dan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.


Dalam mengembangkan perusahaan, Choliq selalu membuat inovasi bisnis dengan mendirikan anak perusahaan yang bergerak di berbagai lini bisnis seperti beton precast, jalan tol, realty dan energi. Tidak berhenti sampai di situ, setelah sukses dengan sejumlah proyek besarnya. M. Choliq tengah mengerjakan proyek pembangunan tol sepanjang 997 kilometer di tahun 2017.


Waskita juga sedang mengakuisisi beberapa tol dan targetnya pada akhir 2019 akan menyelesaikan pembangunan jalan tol sekitar 1.630 kilometer. Dan tahun ini Waskita berencana untuk melepas beberapa ruas jalan tol di pulau Jawa dan Sumatera. Hasil dari penjualan ruas jalan tol tersebut akan digunakan untuk mengembangkan proyek tol berikutnya.


Choliq selalu mengatakan, kualitas, loyalitas, dan dedikasi seluruh pegawai adalah aset sejati yang dimiliki perusahaan sehingga Waskita terus bergerak maju menatap masa depan. Ia pun berani unjuk gigi karena kini di semester I/2017, laba bersih perusahaan melesat 145,02%, yakni dari Rp582 miliar pada semester I/2016 menjadi sebesar Rp1,426 triliun pada periode yang sama pada tahun 2017 ini.