Tokoh Berpengaruh 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2017

Kurang lebih tiga tahun memimpin Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kabinet Kerja-nya telah memperlihatkan progres yang sangat signifikan di hampir semua sektor kehidupan. Program pembangunan yang membumi, adalah alasan bagi rakyat untuk tetap mendukung kepemimpinan pria asal Solo ini. Ya, baginya, tujuan pembangunan adalah agar semua rakyat dapat sejahtera.

 

Memang tak berlebihan jika belakangan ini ada hasil survey yang menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi masih tetap tinggi jika pemilihan presiden (Pilpres) diadakan sekarang. Alasan yang disampaikan responden cukup kuat, stabilitas politik, keamanan, penegakan hukum, dan kesejahteraan merupakan pertimbangan signifikan untuk mengidolakan pemimpin yang dianggap mampu mengatasi persoalan dan itu ada dalam diri Jokowi.


Di dunia internasional, Jokowi juga diperhitungkan. The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) merilis daftar terbaru 500 tokoh muslim tahun 2017 yang paling berpengaruh di dunia dalam situs www.themuslim500.com. Sebanyak empat tokoh asal Indonesia, masuk ke dalam 50 besar, termasuk Presiden Joko Widodo. Sementara studi terbaru firma global bidang kehumasan dan komunikasi strategis, Burson-Marsteller menempatkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo masuk dalam sepuluh besar pemimpin dunia yang punya pengikut terbanyak di jejaring sosial Twitter. Berdasarkan hasil studi tersebut, Jokowi, yang memiliki akun @ jokowi, menempati urutan ke-10 dengan 7,4 juta pengikut di Twitter.


Harus diakui, selama 3 tahun pemerintahannya beragam kemajuan telah ditorehkannya. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dalam jajaran negara-negara anggota G20. Saat ini, India berada di posisi pertama dalam pertumbuhan ekonomi (7,2 persen), Tiongkok di posisi kedua (6,8 persen), dan Indonesia di posisi ketiga (5,02 persen) berdasarkan data Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).


Di bidang pembangunan infrastuktur terus digenjot agar ketimpangan antar wilayah dapat diatasi. Hasilnya, dalam dua tahun pertama, pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 kilometer, jalan tol sepanjang 132 kilometer dan jembatan sepanjang 16.246 meter atau 160 jembatan. Kemudian, kereta api bukan hanya milik Pulau Jawa. Tapi juga ada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.


Cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia mulai dirintis dengan program Tol Laut dan menetapkan 24 pelabuhan sebagai Simpul Jalur Tol Laut. Untuk mendukung program tersebut, juga turut dibangun 47 pelabuhan nonkomersil. Sebanyak 41 pelabuhan sedang dalam pembangunan dan diharapkan di tahun 2019 nanti sudah terbangun 100 pelabuhan.


Untuk melengkapi terwujudnya infstruktur di sektor perhubungan, Jokowi juga menggenjot pembangunan di sektor penerbangan. Hasilnya, tahun 2016 sudah 9 bandara dikembangkan sehingga memiliki standar yang lebih tinggi dan 6 bandara di antaranya sudah resmi beroperasi.