Tokoh Berpengaruh 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2017

Berlatar belakang seorang pengajar, mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini ternyata mampu membuktikan dirinya piawai sebagai Menteri Sekretaris Negara RI (Mensesneg). Ia mampu memenej lembaga itu dengan baik. Khususnya dalam memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara kepada Presiden dan Wakil Presiden.

 

“Hidup saya itu tidak punya jadwal,” kelakar Pratikno suatu ketika kepada Men’s Obsession. Kalimat itu ia lontarkan untuk menggambarkan betapa padatnya kerja yang harus ia lakoni sebagai Menteri Sekretaris Negara RI. Jauh berbeda dengan ketika ia masih menjadi dosen. Tapi baginya, sukses memberikan support kepada presiden dan wakil presiden adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Dan yang pasti, Sebagai Menteri Sekretaris Negara, suami dari Siti Farida ini memiliki pengaruh besar dalam menata segala hal terkait protokoler kepresidenan.


Selama tiga tahun menjabat, pria kelahiran Bojonegoro, 13 Februari 1962, ini memang telah memperlihatkan kinerjanya yang luar biasa. Hal itu sesuai tekad Kementerian Sekretariat Negara untuk menjadi kementerian yang lebih progresif dan terus melakukan inovasi-inovasi dalam membangun institusi menuju Smart Government atau institusi Pemerintah yang bekerja dengan cerdas. Beberapa inovasi yang dilakukan oleh Kementerian Sekretariat antara lain penyederhanaan cara kerja, e-government, pengembangan sumber daya manusia, pemeliharaan lingkungan serta inovasi-inovasi lainnya.


Seperti dituangkan dalam program-program prioritas dalam Rencana Strategis Kementerian untuk kurun waktu 2014-2015-2019, Pratikno bersama jajarannya siap meningkatkan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan teknis dan administratif kepada Presiden. Pelayanan teknis dan administrasi kepada presiden terkait penjadwalan dan teknis acara kepresidenan. Selain itu, menurut dia, terkait pengelolaan aset istana dan layanan teknis kenegaraan, serta komunikasi publik presiden. “Kami juga menjalankan peningkatan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam dukungan substansi kepada presiden dan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.


Sementara untuk program prioritas kedua, adalah peningkatan konsistensi regulasi dan kebijakan secara horizontal dan vertikal. Sedangkan yang ketiga, memperkuat akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset negara. Program prioritas itu merupakan hal penting mengingat Kementerian Sekretariat Negara memiliki tugas dan fungsi dasar memberikan dukungan teknis, administrasi, dan analisis kepada presiden dan wakil presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan negara.


Karena itulah, Pratikno menjelaskan, program prioritas itu harus ditopang reformasi birokrasi dengan penataan organisasi, tugas, dan fungsi, serta SOP dalam Perpres Nomor 81 Tahun 2010 dan Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010.