Tokoh Berpengaruh 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 12 August 2017

Megawati Soekarnoputri salah seorang tokoh yang berpengaruh dalam peta politik nasional. Partai politik (parpol) yang dipimpinnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ikut mewarnai perjalanan bangsa ini, dan menjadi The Ruling Party.

 

Lewat sentuhan tangan dinginnya, putri proklamator dan Presiden pertama RI Ir Soekarno atau Bung Karno ini membuktikan PDI-P merupakan parpol yang hebat. PDI-P berhasil mengantarkan Mega, panggilan akrabnya, menjadi Presiden RI (2001-2004). Selain itu PDI-P juga secara gemilang mengantarkan seorang kadernya yang lain, Joko Widodo (Jokowi), menjadi Presiden RI periode 2014-2019.


Bung Karno menjadi Presiden RI pada tahun 1945. Pemerintahannya disebut Orde Lama (Orla). Bung Karno terjungkal dari kursi kekuasaannya pasca Gerakan 30 September 1965/PKI atau G-30-S/PKI. Pasca G30S/PKI terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran di tanah air yang menuntut Bung Karno mundur.


Pada tahun 1966 militer yang dikomandoi Pangkostrad Mayjen TNI Soeharto membubarkan PKI. Dan sekaligus Soeharto melucuti kekuasaan Bung Karno. Soeharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden berdasarkan Tap MPRS No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967.


Pemerintahan yang dikendalikan oleh Soeharto disebut Orde Baru (Orba). Di masa Orba inilah dilakukan desoekarnoisasi. Keluarga Soekarno dilarang berpolitik. Setelah 16 tahun dilarang berpolitik, pada 1987 rezim Orba mengizinkan dua anak Bung Karno berpolitik, yakni Megawati dan Guruh Soekarnoputra. Megawati dan Guruh bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan fusi dari lima parpol nasionalis, yakni Partai Katolik, Parkindo, Partai Murba, PNI, dan IPKI.


21 Mei 1998 Soeharto jatuh akibat gerakan reformasi yang dimotori mahasiswa. Wakil Presiden BJ Habibie yang naik kelas menjadi Presiden mengizinkan berdirinya parpol-parpol baru. Peluang emas ini dimanfaaatkan Megawati dengan mendirikan PDI-P yang disebut sebagai kelanjutan PDI, dan ia sebagai Ketua Umumnya.


Pemilu 1999, yang merupakan pemilu pertama di era reformasi, diikuti 48 parpol. PDI-P keluar sebagai juara dengan meraih 153 kursi dari total 462 kursi DPR yang diperebutkan.