Obsession Awards 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 31 March 2017

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto/Istimewa

Berkat kepemimpinannya yang cair namun tetap tegas dan profesional, ia mampu membenahi perusahaan dengan semangat From Good to Great.

 

Dalam masa kepemimpinan yang hampir satu tahun, Elvyn sanggup menjawab persoalan menahun seputar dwelling time di pelabuhan yang menjadi keprihatinan banyak kalangan. Tahun lalu, realiasi dwelling time di Tanjung Priok sudah mencapai rata-rata 2,7 hari. Ini jauh lebih singkat dari pelabuhan lain yang tidak di bawah pengelolaan IPC.


Selain itu, Elvyn juga berhasil membenahi image IPC, dimana pelabuhan-pelabuhan dibawah naungan IPC telah berubah menjadi lebih modern. Kini, di bawah kepemimpinan Elvyn, pelabuhan Priok tampak lebih rapih dan bersih. Bersama timnya, Elvyn juga ingin membawa IPC menuju world class port, “vision kita pertajam menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan dengan kata kunci visi hanya tiga, world class, excellent in operational, excellent in services,” ungkap Elvyn.


Sementara pencapaian lainnya, bisa dilihat dari volume atau jumlah kontainer yang keluar masuk di IPC. Pada 2016 lalu, terdapat kurang lebih 6 juta container dalam setahun. Perusahaan juga berhasil meraih score Key Performance Indikator (KPI) sebesar 101,96. Kemudian dari sisi governance, perusahaan juga berhasil mencapai angka yang ditargetkan, sebesar 85. Belum lagi segudang penghargaan yang diraih IPC atas prestasi-prestasi di 2016.    

 
Pada 2016, IPC meraih pendapatan Rp 9 triliun (unaudited) meningkat sebesar 15% dari tahun sebelumnya, dan EBITDA Rp 3,2 triliun, serta total aset Rp.43,7 triliun. Kinerja keuangan ini didukung naiknya realisasi arus peti kemas mencapai 6,08 juta TEUs. Sementara untuk 2017 ini, Elvyn menargetkan pendapatan mencapai Rp.10,5triliun dan Capex Rp.4,6 triliun.


Untuk menuju visinya itu, Elvyn memulainya dengan melakukan beberapa terobosan, antara lain pembenahan dalam bidang teknologi. Ya, musisi Jazz ini percaya betul, bahwa di era modern, sebuah korporasi modern harus berbasis IT. Untuk itu, ia meluncurkan inovasi-inovasi terkini berbasis teknologi. “Jadi port ini pun dalam bentuk world class nanti, adalah menjadi digital port, pelabuhan digital yang bisnis prosesnya itu banyak menggunakan teknologi,” katanya.


Terdapat empat sistem berbasis IT, yakni Integrated Billing System (IBS) termasuk di dalamnya adalah cash management, yaitu segala urusan dokumentasi dan pembayaran hanya bisa di satu tempat. Kemudian terminal operating system, yakni pengelolaan terminal yang lebih rapih. Sistem ini bermanfaat untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi kegiatan di terminal, termasuk monitoring aktivitas pelayanan kepada pengguna jasa.