Obsession Awards 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 31 March 2017

Naskah: Arif Rahman Hakim, Foto: Istimewa

Pemilu 2004 merupakan saat yang menggembirakan bagi Zulkifli Hasan. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini untuk pertama kali terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari daerah pemilihan (dapil) Lampung I, yang meliputi Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Barat, dan Kota Metro.

 

Zulkifli mendapat amanah menjadi Ketua Fraksi PAN DPR periode 2004-2009. Pada saat itu ia duduk di Komisi VI DPR yang membidangi perhubungan dan infrastuktur. Kontribusinya dapat dilihat pada tahun 2008 di mana ia terpilih sebagai Ketua Pansus Hak Angket terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara di Ruang KK I, Gedung DPR, pada Rabu, 9 Juli 2008. Zulkifli meraih 28 suara dari 48 anggota pansus yang hadir. Empat kandidat lainnya adalah Bambang Wuryanto (PDI-P, 18 suara), Efiardi Asda (PPP, 0 suara), Sutan Bhatoegana (Demokrat, 0 suara), dan. Azhar Romli (0 suara).


Pada Pemilu 2009 PAN kembali mencalonkan dirinya sebagai anggota DPR dari dapil yang sama. Zulkifli tak menyia-nyiakan peluang emas tersebut. Ia kembali  meraih tiket ke Senayan, sebutan populer untuk Gedung DPR/MPR yang berlokasi di Senayan, Jakarta Pusat


Sejatinya pria kelahiran Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1962, ini menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Namun, sekitar tiga minggu setelah dilantik menjadi wakil rakyat ia direkrut menjadi Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


Menjelang berakhirnya jabatannya sebagai menteri, pada Pemilu 2014 Zulkifli terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019. Tak sekadar kembali ke ‘rumah lamanya’. Kali ini ia terpilih menjadi Ketua MPR pada Oktober 2014. Hal ini membuktikan kepiawaiannya dalam berpolitik.


Di bawah kepemimpinan Zulkifli, popularitas MPR melejit melalui gebrakan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Zulkifli beserta para anggota MPR gencar turun ke berbagai daerah untuk menyosialisasikan empat pilar kebangsaan.


Zulkifli mengingatkan soal Pancasila yang akan makin lama makin memudar jika bangsa Indonesia tidak menyadarinya dan memahaminya kembali.


“Bangsa ini harus cepat menyadari dan melakukan berbagai upaya konkret untuk memahami kembali,” katanya saat menjadi narasumber sosialisasi empat pilar kebangsaan dalam rangka kegiatan Pemantapan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) XI di Gedung Srijaya, Surabaya, Jumat (3/3/2017)


Namun ia bersyukur karena saat ini muncul fenomena menarik, yakni keinginan pihak swasta untuk melakukan berbagai kegiatan soal pemahaman Pancasila dalam berbagai bentuk seperti seminar dan diskusi dengan melibatkan berbagai kalangan lintas profesi, suku dan agama.