Obsession Awards 2017

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 31 March 2017

Naskah: Andi Nursaiful, Foto: Istimewa

Memimpin Bank BNI sejak Maret 2015, di tengah perlambatan ekonomi nasional, dia mampu membalikkan tren kinerja perusahaan yang terus menurun. Tahun lalu, ia pun berhasil meningkatkan kinerja perseroan dengan sukses membawa BNI mencetak laba bersih Rp 11,34 triliun atau tumbuh 25,1%. Pertumbuhan itu diperoleh masih dalam situasi lemahnya pertumbuhan laba perbankan.

 

Kenaikan laba bersih yang sangat signifikan ditopang pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan Pendapatan Non Bunga yang masing-masing melonjak 17,4% dan 23,1%. Pendapatan Bunga Bersih (NII) tahun 2016 naik dari Rp 25,56 triliun menjadi Rp 29,99 triliun (naik 17,4%),  membuat BNI mampu menjaga margin bunga bersih (NIM) di level 6,2%.


Pendapatan Non-Bunga sendiri naik 23,1% dari Rp 6,98 triliun pada 2015 menjadi Rp 8,59 triliun di akhir 2016, terutama didukung kenaikan fee dari transaksi trade finance, pengelolaan rekening dan debit card, serta fee dari bisnis bancassurance.


Pada akhir 2016, total Aset BNI sudah menembus angka Rp 603,03 triliun atau tumbuh Rp 94,44 triliun (18,6%). Pertumbuhan ini terutama ditopang pertumbuhan DPK dan Simpanan dari Bank lain. DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp 435,55 triliun pada akhir 2016 (naik 17,6%). Jumlah ini dua kali lipat dari pertumbuhan DPK industri perbankan pada November 2016 yang tercatat meningkat 8,4% (yoy).


Komposisi DPK juga membaik dimana porsi dana murah (CASA) mencapai 64,6% dari total DPK pada akhir tahun 2016 dibandingkan posisi akhir tahun 2015 yang mencapai 61,1% dari total DPK. Dengan demikian biaya dana dijaga tetap stabil pada level 3,1%.


Penghimpunan dana murah tidak terlepas dari peningkatan jumlah rekening yang dibuka oleh nasabah individu sebanyak 5 juta rekening atau tumbuh sebesar 29,4%, sehingga total rekening individu menjadi 22 juta rekening pada akhir 2016. Pembukaan rekening melalui Agen46 BNI atau Branchless Financial InclusionServices (Laku Pandai) menjadi salah satu perangkat bagi BNI dalam meningkatkan jumlah rekening individu.


Salah satu prestasi yang juga layak mendapat apresiasi tinggi adalah layanan Cash Management BNI, yaitu BNI e-Collection yang diakui terbaik di kawasan Asia Tenggara. Layanan ini berhasil mendongkrak pembukaan rekening pada nasabah-nasabah baru dari kalangan perusahaan.  Pada 2016, jumlah rekening perusahaan yang dibuka di BNI meningkat sebanyak 59.447 menjadi 451.476 rekening (tumbuh 15,2%).


Pertumbuhan kredit BNI juga layak diapresiasi. Tahun lalu, pertumbuhan sebesar 20,6% tercatat melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia secara umum, yang per November 2016 mencapai 8,5%.
Kredit yang disalurkan BNI hingga 31 Desember 2016 mencapai Rp393,28 triliun. Sebesar Rp286,1 triliun (72,7%) dari total kredit disalurkan ke segmen Bisnis banking, sedangkan sebesar Rp 65,1 triliun (16,5%) ke segmen Konsumer banking. Sisanya sebesar 11,8% disalurkan melalui kantor-kantor cabang luar negeri dan perusahaan-perusahaan anak.