Oleh: -

Naskah: Purnomo Foto: Sutanto

Keberhasilan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) konsisten mencetak kinerja cemerlang, tak lepas dari peran Maryono. Bahkan, berkat kerja cerdasnya, Bank BTN masuk urutan ke-5 sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, ini membuat bank berkode emiten BBTN tersebut semakin mendekati The World Class Mortgage Bank.

 

Sukses kinerja kembali ditorehkan Bank BTN pada semester I/2018, yakni berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,42 triliun atau tumbuh 12,01% secara year on year (yoy). Kinerja tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 12,98% menjadi Rp4,77 triliun. Seiring dengan pertumbuhan laba, aset Bank BTN melejit 19,63% yoy jika dibandingkan dengan semester I/2017 menjadi sebesar Rp268,04 triliun atau menempati 5 besar bank dengan aset terbesar di Indonesia. Pencapaian kinerja tahun ini didorong oleh pertumbuhan dari segi bisnis kredit sebesar 19,14% yoy mencapai Rp211,35 triliun di tengah sentimen kenaikan suku bunga kredit. Angka pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan per Mei 2018 sebesar 10,26%.

 

Faktor pendorong kinerja kredit BTN tidak lain adalah kredit perumahan yang tumbuh 19,76% secara yoy atau menjadi sebesar Rp191,30 triliun. Laju pertumbuhan kredit yang tinggi diimbangi oleh kualitas kredit yang turut membaik dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross menjadi 2,78%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,23%. NPL gross terendah tercatat pada segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi sebesar 1,21%. Angka tersebut lebih baik, jika dibandingkan dengan kondisi pada semester I/2017 sebesar 1,66%.

 

Selain itu, baru-baru ini Bank BTN mendapat pengakuan sebagai emiten bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 yang paling menguntungkan. Pengakuan tersebut disematkan melalui predikat The Best Public Companies berdasarkan Wealth Added Index (WAI) 2018 untuk kategori perbankan di acara Indonesia The Best Public Companies Based on WAI 2018 kategori Bank di ajang Wealth Added Creator Award 2018 di Jakarta, pada Kamis 26 Juli 2018. Dalam hal ini, perseroan terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi di berbagai lini bisnis. Dengan aksi tersebut, Bank BTN secara konsisten mencatatkan kinerja pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri
perbankan nasional. Predikat tersebut menjadi apresiasi positif bagi upaya inovasi dan transformasi yang dilakukan serta akan memacu Bank BTN untuk terus bereksplorasi, sehingga dapat memberikan keuntungan baik bagi para pemegang saham maupun masyarakat Indonesia.

 

Kinerja positif saham Bank BTN (BBTN) pun kembali menempatkan perseroan masuk dalam daftar jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45. Dalam keterangan tertulis PT Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten bersandi saham BBTN ini masuk dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018-Januari 2019. Sejumlah analis pun menilai kinerja keuangan BBTN pada paruh pertama tahun ini masih memuaskan dan memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Selain karena kinerja yang sesuai target, Bank BTN juga dukung bantuan likuiditas dari pemerintah dalam Program Satu Juta Rumah. Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwijaya mengatakan, kinerja keuangan Bank BTN hingga semester I/2018 masih sesuai target yang ditetapkan. Meski masih ada tantangan berupa likuiditas dan suku bunga acuan, Evan menilai, Bank BTN akan cukup terbantu dari skema Program Satu Juta Rumah. Sebab dalam skema tersebut, margin bank tetap terjaga dan ada pula bantuan likuiditas dari pemerintah. Ke depannya, Lembaga Tapera pun akan dapat menopang kinerja Bank BTN.