Oleh: -

Naskah: Purnomo Foto: Istimewa

Capaian positif yang dilakukan Hafid Hadeli sebagai Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) patut diberikan apresiasi. Pasalnya, di tengah gejolak ekonomi nasional yang sedang kurang membaik, tapi dia dapat menakodai Adira Finance dengan baik. 

 

Adira Finance telah membukukan laba bersih sebesar Rp874 miliar di semester I-2018, di tengah gejolak ekonomi nasional yang merupakan imbas dari ketidakpastian perekonomian global. Angka tersebut tumbuh sebanyak 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 yang mencapai Rp681 miliar. Keputusan melakukan diversifikasi dalam pendanaan telah memberikan Cost of Funds (CoF) yang lebih rendah bagi Adira Finance sebagaimana tercermin pada beban bunga yang turun tiga persen menjadi Rp2,0 triliun. Hal ini menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp3,2 triliun atau naik 23 persen secara tahun ke tahun.

 

Tidak hanya itu, beban operasional naik 13 persen menjadi Rp1,7 triliun yang didorong oleh kenaikan pada beban gaji dan tunjangan seiring dengan adanya penyesuaian pada upah minimum regional, penyesuaian gaji tahunan, dan pelatihan untuk mendukung sumber daya manusia. Dengan demikian, Adira Finance dapat menutup semester I-2018 dengan kenaikan laba bersih Rp192 miliar atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp874 miliar. Di sisi lain, pada semester I-2018, Adira Finance mencatat penyaluran pembiayaan baru senilai Rp18,4 triliun. Selain pasar yang lebih kondusif, momen Lebaran juga mendukung pencapaian tersebut. Kondisi dimaksud merupakan pertumbuhan yang signifikan yakni sebesar 17 persen secara tahun ke tahun dibandingkan dengan di semester I-2017.

 

Dengan begitu, piutang pembiayaan yang dikelola sebesar Rp48,1 triliun atau naik sebanyak delapan persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan laba bersih mencapai Rp874 miliar. Adapun pembiayaan mobil baru merupakan kontributor utama pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 33 persen secara tahun ke tahun menjadi Rp4,8 triliun. Selanjutnya kontributor pertumbuhan terbesar yang kedua adalah pembiayaan sepeda motor baru yang naik 20 persen secara tahun ke tahun menjadi Rp6,6 triliun. Termasuk dengan pembiayaan kendaraan bekas, total pembiayaan mobil mencapai Rp8,0 triliun, sementara total pembiayaan sepeda motor sejumlah Rp9,1 triliun pada semester I-2018.

 

Pertumbuhan kedua portofolio adalah masing-masing sebesar 26 persen dan 14 persen. Sisanya adalah pembiayaan nonotomotif sejumlah Rp1,2 triliun. Hal itu dikarenakan pasar otomotif yang lebih kuat telah mendukung Adira Finance dalam pertumbuhan pembiayaan. Namun, strategi yang dilakukan oleh Adira Finace memampukan Adira Finance untuk mengoptimalkan kesempatan melalui program consumer sentris, yang  dinamakan SOBAT, singkatan dari Sering Order Banyak Tawaran. Adira Finance memanfaatkan momentum Idul Fitri tahun ini dengan menghadirkan program SOBAT Lebaran. Dengan program ini, konsumen Adira Finance di seluruh Indonesia bakal mendapatkan keuntungan lebih ketika mengajukan pembiayaan multiproduk selama Mei hingga Juli 2018.

 

Konsumen Adira Finance tidak hanya bisa mengajukan pembiayaan automotif, tapi juga multiguna, elektronik, gadget, dan furniture. Konsumen terpilih yang memiliki catatan kredit baik selama melakukan transaksi pembiayaan di Adira Finance akan mendapatkan keuntungan lebih. Program ini sekaligus meningkatkan awareness masyarakat kepada Adira Finance yang memilik beragam produk dan layanan yang memberikan keuntungan lebih.