Oleh: -

Naskah: Giattri F.P. Foto: Sutanto

Dialah profesional bertangan dingin. Betapa tidak, di bawah nakhodanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil menjadi perusahaan yang memproduksi precast & readymix terbesar di Indonesia serta mampu menunjukkan komitmennya mensukseskan Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

Di bawah komando Jarot, WSBP telah menyelesaikan sejumlah proyek besar, antara lain Jalan Tol Benoa Bali, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol GempolPorong, Jalan Tol Pejagan-Pemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang, Jalan Tol Becakayu seksi 1b dan 1c, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Khusus Busway DKI, Flyover Adam Malik, Underpass Palembang, dan lainnya. Per Semester I/2018, WSBP juga berhasil mencetak kinerja cemerlang dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,85 triliun, laba bersih sebesar Rp691 miliar, dan meraih nilai kontrak baru sebesar Rp2,97 triliun.

 

Sehingga total Nilai Kontrak yang dikelola sampai dengan semester I sebesar Rp15,93 triliun. Tak berhenti sampai di situ, saham WSBP juga semakin diminati investor dalam dan luar negeri. Pada 31 Juli 2018, harga saham WSBP tutup di angka 428. Kinerja yang baik ini sudah tercatat sejak Desember 2017 hingga 31 Juli 2018, di mana nilai saham WSBP melonjak hingga 4,9%. Angka ini paling tinggi dibandingkan perusahaan konstruksi lainnya di Indonesia.

 

Berbagai apresiasi pun diraih oleh WSBP sejak awal tahun 2018. WSBP berhasil masuk dalam Indeks LQ45 atau 45 saham unggulan yang tergolong kategori likuid periode Agustus 2018-Januari 2019. Hanya berselang sebulan, pencapaian pun kembali diterima oleh perusahaan, di mana saham WSBP masuk dalam Indeks Kompas 100 sebagai suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta saham-saham yang memiliki fundamental dan kinera yang baik. WSBP juga masuk ke dalam Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017. 

 

WSBP juga menerima predikat 'The IDX Top Ten Blue 2017' lantaran mampu memenuhi kriteria utama, yaitu memiliki saham yang paling diminati investor, menunjukkan transaksi yang sangat aktif, memiliki pertumbuhan harga saham yang signifikan, dan memiliki fundamental sehat. Prestasi lain juga ditorehkan WSBP di bawah kemudi Jarot, antara lain meraih 'Alpha 10th Annual Best Deal & Solution Award Southeast Asia 2016', dengan penyerapan dana IPO sebesar Rp5,1 triliun, Sharia Finance Award 2018, dan Indonesia Best Public Companies Award 2018.

 

Guna meningkatkan kinerja WSBP, Jarot menjuruskan sejumlah strategi, dari sisi SDM, antara lain memberikan pelatihan softskill dan hardskill baik pelatihan yang sudah terjadwal maupun by request bagi seluruh pegawai. Ada pula Program Talent Pool bagi karyawan yang memiliki kompetensi dan mampu menunjukkan kinerja yang unggul untuk ditempatkan pada posisi kunci di perusahaan. “Kami juga memiliki program Pengelolaan MT (Management Trainee) untuk menempa para generasi milenial sebagai penentu masa depan perusahaan,” tambah penggemar golf itu.

 

Lebih lanjut Jarot menuturkan, saat ini WSBP masih berfokus sebagai perusahaan beton precast dan readymix terbesar di Indonesia lantaran perusahaan yang dibangunnya dari bawah tersebut masih memiliki potensi besar untuk bertumbuh dan memiliki peluang pasar di Indonesia. “Sejalan dengan itu, kami jalan terus mendukung pengembangan usaha holding dan program percepatan infrastruktur di Indonesia,” imbuh ayah dua anak ini. Menutup pembicaraan, Jarot mengungkapkan obsesinya, yakni membawa WSBP menjadi world class company. “Dengan terus menjaga dan memperkuat pondasi perusahaan, memacu pertumbuhan, sustainable, dan terus melakukan inovasi dan improvement,” pungkasnya.