Oleh: -

Naskah: Arief Sofiyanto Foto: Istimewa

Kerja keras dan dedikasi tinggi harus dilakukan segenap pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, termasuk Imam Apriyanto Putro sebagai Sekretaris Kementerian BUMN RI. Kementerian yang dipimpin Menteri BUMN Rini Soemarno ini menargetkan perolehan laba 143 BUMN pada 2018 mencapai Rp200 triliun atau meningkat dari Rp183 triliun yang dicapai tahun lalu.

 

Tiga tahun terakhir ini laba BUMN memang terus meningkat, yakni pada 2015 tercatat Rp149 triliun, 2016 sebesar Rp164 triliun, dan 2017 sebesar Rp183 triliun. “Pimpinan menyampaikan 20 tahun ini adalah tahun spesial untuk dijadikan tonggak, momentum. Bu Menteri berharap, kami bisa mempunyai pikiran, gagasan hingga 20 tahun ke depan Kementerian BUMN akan seperti apa,” kata Imam di Kantor Kementerian BUMN RI Jakarta, beberapa waktu lalu. Kementerian BUMN mengusulkan target setoran dividen kepada pemerintah dari laba perseroan pelat merah Rp43,64 triliun untuk tahun buku 2018. Menurut Imam, jumlah yang diusulkan telah sesuai dengan regulasi, covenant, dan investor perseroan pelat merah. Ia memproyeksikan setoran dividen tahun buku 2018 paling besar berasal dari sektor jasa keuangan dan perbankan. Kontribusi dari lini tersebut diperkirakan mencapai Rp25,9 triliun.

 

Pada 2018, Kementerian BUMN menargetkan total laba tahun berjalan perseroan pelat merah menembus Rp218 triliun. Pendapatan dibidik naik dari Rp2.028 triliun pada 2017 menjadi Rp2.232 triliun. Sementara pada tahun 2017 pendapatan BUMN tercatat sebesar Rp2.028 triliun. Sementara laba tahun berjalan pada tahun 2018 ditargetkan mencapai Rp218 triliun. Angka tersebut naik 26% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp186 triliun. Imam menegaskan, Kementerian BUMN berjanji tahun ini tidak ada satu pun perusahaan negara yang rugi. Target besar pun dipasang, dengan mengejar total laba bersih BUMN sebesar Rp251 triliun aset tahun ini.

 

Tak hanya pendapatan dan laba bersih yang dikejar, tapi juga nilai aset sebesar Rp7.800 triliun. “Tantangan kita di 2018 masih besar. Kita punya target Rp7.800 triliun untuk aset, Rp2.200 triliun lebih reveneu, Rp215 triliun profitablity, Rp610 triliun capital expenditure, Rp360 triliun sumbangan langsung ke negara,” jelasnya. Untuk bisa meraih itu semua, menurutnya, sinergi antar BUMN sangat diperlukan. Dia menegaskan, perlu ada kerja keras antar perusahaan berpelat merah. Katanya, dengan target tidak akan ada lagi BUMN yang rugi tahun ini, maka tidak pula ada kasta BUMN besar dan kecil. 

 

Pria kelahiran Cilacap, 22 Maret 1964 ini, mengungkapkan pencapaian BUMN tahun lalu, yaitu Rp7.200 triliun aset sudah dikelola, pendapatan Rp2.000 triliun lebih, Rp180 triliun laba bersih yang diperoleh. Selain itu, sebesar Rp1.800 triliun kapitalisasi pasar di pasar modal mampu diraih dan Rp350 triliun capital expenditure yang sudah dikeluarkan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Imam menjabat Sekretaris di Kementerian BUMN RI sejak 2013. Alumni Universitas Diponegoro ini, menjadi Plt Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di Kementerian BUMN RI sejak 2013, dan Asisten Departemen Riset dan Informasi di Kementerian BUMN RI pada 2010 – 2012. Ia menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan SDM di Kementerian BUMN RI pada 2012 – 2013. Sejak 1993 hingga 2010, Imam menjadi pejabat karier di Kementerian BUMN, serta komisaris di berbagai perusahaan BUMN.