Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2014

Naskah: Purnomo Foto: Istimewa

Kinerja yang cemerlang dicatat Margono Tanuwijaya, sebagai  pimpinan PT. Federal International Finance (FIF Group). Betapa tidak, ia berhasil membawa FIF Group menorehkan kinerja mengkilap dengan membukukan total pembiayaan baru hingga Rp18 triliun pada paruh pertama 2018. Jumlah tersebut meningkat 5,88% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17 triliun.

 

Margono menuturkan, lini bisnis yang paling menopang pembiayaan baru tahun ini masih berasal dari sepeda motor baru. Dari keseluruhan pembiayaan di semester I/2018, sepeda motor baru menyumbang kontribusi 67%, sepeda motor bekas kurang lebih 23%, dan sisanya 10% barang elektronik. FIF Group menargetkan total pembiayaan baru sebesar Rp35 triliun hingga Rp36 triliun hingga akhir 2018 atau tumbuh sekitar 5% dibandingkan tahun lalu. Dengan demikian, hingga Juni 2018 pembiayaan baru FIF Group telah mencapai 47,22% hingga 48,5% dari target tahunan. Di semester kedua tahun ini, sambungnya, FIF Group masih mempertimbangkan untuk kembali menerbitkan surat utang. Itu disebabkan kondisi pasar uang yang masih fluktuatif menjadi pertimbangan mendasar untuk kembali memperoleh pendanaan dari surat utang. Pada semester lalu, FIF Group telah dua kali menerbitkan bonds, yakni bonds lokal senilai Rp3 triliun dan global bonds senilai USD300 juta. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri.

 

Seri pertama, yakni seri A, diterbitkan pada 11 April 2018 dengan tingkat bunga tetap (kupon) 6,10%/tahun dengan jumlah sebesar Rp1,592 trilun. Tanggal pembayaran bunga pertama pada 11 Juli 2018 dan jatuh tempo pada 21 April 2019. Jangka waktu obligasi seri A tersebut adalah 370 hari, dengan pembayaran bunga berjangka waktu setiap tiga bulan. Sedangkan untuk seri kedua, yaitu seri B, memiliki jumlah pokok sebesar Rp1,408 triliun dan diterbitkan pada tanggal 11 April 2018 dan jatuh tempo pada 11 April 2021. Jangka waktu seri B tersebut selama 36 bulan, dengan tanggal jatuh tempo pada 11 April 2018 dan kupon 7,45%/tahun. 

 

Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi obligasi ialah PT BCA Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indopremier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi tersebut merupakan bagian obligasi berkelanjutan III FIF dengan tingkat bunga tetap Tahun 2017. Hasil pemeringkatan atas obligasi tersebut ialah idAAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan rating AAAidn (triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch).

 

FIF Group juga menargetkan untuk memperkuat bisnis syariahnya dengan mendirikan anak usaha berbentuk PT di tahun 2018. Perseroan siap untuk ekspansi ke segmen pembiayaan haji dan umrah yang sangat potensial. Pada 2018, perseroan telah memiliki brand Amitra untuk melayani produk pembiayaan syariah. Namun tahun ini, brand tersebut siap diperkuat dengan badan usaha PT dan jajaran direksinya. Perseroan tinggal menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun ini. Bisnis syariah Amitra ditargetkan juga akan mengejar pembiayaan untuk akikah anak, dana nikah, hingga pembelian motor.

 

Pembiayaan untuk haji, Umroh Reguler, dan Umroh Plus yang sesuai dengan akad syariah. Nasabah cukup membayar 20% dari setoran awal baik umrah dan haji. Apabila nasabah ingin naik haji maka FIF akan membantu untuk pembayaran dana setoran awal Rp25 juta. Konsepnya seperti menabung sambil menunggu antrean keberangkatan ke tanah suci. Pembiayaan syariah ini diyakini akan memperkuat pengembangan bisnis perseroan di tahun 2018.