Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2014

Naskah: Subchan Husaen Albari Foto: Istimewa

Dedikasi Alex J Sinaga dalam membangun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tak perlu diragukan lagi. Perusahaan plat merah ini masih menduduki nomor satu dalam persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia. Ia menjadi salah satu mesin penggerak utama dari keberhasilan Telkom. Karenanya sampai saat ini Menteri BUMN Rini Soemarno masih mempercayakannya untuk memimpin Telkom dalam beberapa tahun ke depan. 

 

Gagasan besar Alex untuk terus memperkuat posisi Telkom sebagai leader pada industri telekomunikasi digital mampu mempertahankan predikat sebagai perusahaan telekomunikasi paling bernilai di Asia Tenggara, sekaligus menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia. Nilai merek Telkom pun terus naik ke peringkat 341 dan menjadi satu satunya perusahaan Indonesia yang menembus Global 500. Perusahaan berkode emitenTLKM ini juga baru-baru ini menerima penghargaan tingkat dunia, yakni ESRI Special Achievement in GIS (SAG) Award atas kiprahnya memanfaatkan teknologi Geographic Information System secara kreatif untuk meningkatkan kualitas hidup orang banyak.

 

Di bawah kepemimpinannya, pada semester I 2018 berhasil mencetak kinerja postif dengan membukukan pendapatan sebesar Rp64,37 triliun. Dari nilai ini tercatat EBITDA sebesar Rp28,34 triliun serta Laba Bersih sebesar Rp8,7 triliun. Sebagian besar pendapatan tersebut merupakan kontribusi dari Data, Internet & IT Service, mencapai 50,9% atau sebesar Rp32,74 triliun, dan tumbuh cukup tinggi sebesar 20,7%. Pada segmen Consumer tumbuh 20,8%, didorong oleh bisnis IndiHome. Layanan fixed broadband IndiHome mencatat pertumbuhan pelanggan yang sangat tinggi, yakni sebesar 105,3%, dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 46,8%.

 

Jika pada bulan Juni tahun lalu, pelanggan IndiHome baru mencapai 2 juta pelanggan, maka pada bulan Juni tahun ini meningkat dua kali lipat menjadi 4,14 juta pelanggan. Ia menargetkan sepanjang 2018, pertumbuhannya naik menjadi 5 juta pelanggan. Terkait dengan Wholesale and International Business, pendapatan Telkom tumbuh sebesar Rp4,3 triliun atau naik 1,7% dibanding tahun lalu, sejalan dengan telah beroperasinya sistem kabel laut SEA-MEWE5 yang menghubungkan Dumai dengan Marseille dan SEA-US yang menghubungkan Manado dengan Los Angeles. 

 

Kini, perseroan juga sedang dalam tahap penyelesaian Indonesia Global Gateway (IGG) yang menghubungkan SEA-ME-WE5 dengan SEA-US. Bertepatan dengan usia Indonesia yang ke – 73 tahun, pembangunan Satelit Merah Putih pun telah selesai yang melibatkan 2 perusahaan Amerika Serikat, yakni SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit dan SSL. SSL adalah manufaktur satelit yang ternama dan berhasil menuntaskan pembangunan Satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Selanjutnya Satelit Merah Putih akan diluncurkan menuju slot orbitnya menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX.

 

Diharapakan Satelit Merah Putih akan memperkuat bisnis satelit Telkom yang sebelumnya telah mengoperasikan satelit Telkom-2 dan Telkom 3S. Satelit ini berkapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan. Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun. Alex berharap kinerja Telkom yang semakin menguat sejalan dengan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan karena didukung kian meningkatnya penggunaan data dan internet, baik oleh masyarakat perorangan maupun korporasi.