Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2014

Naskah: Purnomo Foto: Istimewa

Berkat tangan dinginnya menakhodai PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam), Arie Prabowo Ariotedjo berhasil membawa institusinya mencetak kinerja moncer. Tilik saja laba bersih yang dicetak perusahaan pelat merah tersebut pada triwulan I/2018 sebesar Rp245,68 miliar naik tajam sebesar 3.603% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp6,63 miliar.

 

Kinerja profitabilitas yang solid ini juga terfleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mencapai 95% menjadi Rp750,38 miliar pada 1Q18 dibandingkan dengan capaian EBITDA 1Q17 sebesar Rp385,68 miliar. Penjualan bersih ANTAM di 1Q18 tercatat sebesar Rp5,73 triliun, naik tajam 247% dibandingkan 1Q17 sebesar Rp1,65 triliun. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp4,09 triliun atau 71% dari total penjualan bersih 1Q18. Pertumbuhan Kinerja Keuangan ANTAM yang positif pada 1Q18  terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi ANTAM.

 

Proyek kunci ANTAM saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1). Hingga periode 1Q18 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 55% dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel ANTAM sebesar 50% dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun. 

 

Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1). Saat ini, perkembangan proyek SGAR telah memasuki tahap finalisasi kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dengan pihak terkait. Antam juga menjadi bagian kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Jepang lewat penandatangan nota kesepahaman dengan MKK Co.Ltd (MKK), Antam memperluas cakupan tidak hanya penjualan saja, melainkan pembelian emas di Jepang melalui MKK untuk produk emas batangan dengan kepingan 1 kilogram. Rencana jual beli logam emas batangan ini memiliki nilai perdagangan 200 kg emas setiap bulan selama 1 tahun.

 

ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia  merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi Good Delivery List Refiner dari London Bullion Market Association (LBMA).     Pada akhir periode 1Q18, harga penutupan saham ANTAM mencapai Rp775 per saham, menguat 22% dibandingkan harga penutupan pada awal bulan Januari 2018 sebesar Rp635 per saham atau menguat 6% dibandingkan harga penutupan pada akhir 1Q17 yang berada pada level Rp730 per saham.  Tercatat pada akhir periode 1Q18, jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di ANTAM mencapai 33.946 investor.

 

Sepanjang periode 1Q18, saham ANTAM menjadi bagian dari Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite, Indeks IDX SMC Liquid, Indeks PEFINDO Investment Grade (i-Grade), Jakarta Islamic Index dan Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham ANTAM juga tetap menjadi bagian dari indeks IDX LQ45 dan Indeks IDX30 yang merupakan kelompok saham dengan  tingkat likuiditas tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI).