Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2014

Naskah: Popi Rahim Foto: Istimewa

Dialah salah satu sosok anak muda yang berhasil mengembangkan bisnis situs jual beli daring (online) hingga berkembang dan menjadi besar di Indonesia. Siapa yang tak tahu bukalapak? sebuah situs e-commerce berbasis marketplace consumer-to-consumer (C2C) yang membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) agar mudah menjual barang dagangannya.

 

Beruntung sekali, usaha yang didirikan pria yang akrab disapa Zaky ini hingga tahun 2018 masuk dalam perusahaan startup ‘Unicorn’ di Indonesia. Seperti diketahui, hanya 4 perusahaan startup ‘Unicorn’ di bumi pertiwi ini, yakni Bukalapak.com, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Keberhasilannya ini tak lepas dari peran pasar online di Indonesia yang kini kian pesat. Terlihat, memasuki usia ke-8 tahun Bukalapak telah melakukan sejumlah catatan positif pada layanannya di Tanah Air. Salah satu catatan marketplace tersebut mengklaim pertumbuhan transaksi naik tiga hingga empat kali lipat sepanjang tahun 2017. Selain itu, pelapak Bukalapak tumbuh dari 1,3 juta di akhir 2016 menjadi 2,2 juta di akhir 2017. “Artinya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Bukalapak naik dua kali lipat lebih besar dari tahun lalu,” terang Zaky.

 

Bayangkan, saat ini Bukalapak memiliki 35 juta pengguna aktif bulanan di seIuruh Indonesia. Artinya 30% dari warga internet Indonesia pernah berkunjung ke Bukalapak. Sebuah angka yang fantastis, jumlah transaksi Bukalapak per hari saat ini pun mencapai 320 ribu transaksi. Tak heran, Bukalapak berhasil melakukan peningkatan pageviews hingga 16 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2015 (13,4 miliar vs 800 juta). Bukalapak juga berhasil mencatat peningkatan nilai transaksi hingga empat kali lipat dan mendekati Rp 10 triliun run-rate per tahunnya. Sementara untuk target 2018, Bukalapak menargetkan jumlah pelapak hingga mencapai 5 juta pelapak sampai dengan akhir 2018, dengan jumlah transaksi mencapai 70 juta per bulannya. 

 

Lantas, siapakah Zaky? Pria yang lahir di kota Sragen, Jawa Tengah pada 24 Agustus 1986 ini, mulai mengenal dunia teknologi sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ketertarikannya dengan dunia informatika, ternyata berlanjut hingga di bangku SMA. Zaky berkesempatan menjadi wakil SMA Negeri 1 Solo, memenangkan ajang olimpiade sains nasional (OSN) bidang komputer. Kemudian tahun 2004, pria berkacamata tersebut melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB).

 

Selama berkuliah, Zaky sering menjuarai ajang kompetisi teknologi informatika tingkat nasional. Ia juga pernah menjadi juara II kejuaraan Indosat Wireless Innovation Contest tahun 2007. Ia membuat software (perangkat lunak) MobiSurveyor yang digunakan untuk perhitungan cepat survei pemilihan umum. Tak disangka, kecintaannya terhadap dunia IT membawa Zaky yang kini berusia 31 tahun ini, menjadi pengusaha muda nan sukses. Perusahaan yang lahir pada 2012 tersebut telah menerima pendanaan dengan total valuasi lebih dari $1 miliar. Pada tahun 2014, nilai transaksi Bukalapak mencapai USD80 juta atau sekitar 1 triliun rupiah. Atas prestasinya tersebut, pada 21 Juli 2016, Zaky mendapat Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya yang diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Jambi.

 

Zaky juga pernah mendapatkan Merit Award pada kompetisi Indonesia ICT Awards (INAICTA) pada tahun 2008. Prestasinya yang gemilang di bidang pendidikan, mengantarkan sosok murah senyum ini meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat. Pendidikan tersebut ia rampungkan selama dua bulan pada tahun 2008.