Kiprah Kabinet Kerja Di 73 Tahun kemerdekaan Sebuah Pencapaian

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 31 October 2014

Naskah: Purnomo Foto: Istimewa

Proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara dianggap sukses. Di tangan Arief Budiman, KPU mampu menyukseskan Pilkada 2018 dengan baik dan lancar.

 

Apresiasi memang pantas disematkan pada pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1974 tersebut. Di bawah komandonya, KPU sukses mendongkrak kinerja positif dengan pelaksanaan Pilkada yang relatif aman dan lancar. Alumnus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) dan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya ini dikenal banyak kalangan sebagai aktivis kampus yang mewakafkan dirinya pada KPU. Kesuksesan yang dikatrol Arief dan jajarannya itu juga terlihat dari partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2018 yang dilaksanakan di 171 daerah. Meski tak mencapai target secara nasional, di beberapa daerah KPU mampu melebihi target partisipasi pemilih. Seperti tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 di Sulawesi Utara (Sulut) yang menggembirakan. Sulut mencapai 85,3 persen di atas target nasional 77,5 persen.

 

Sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di enam kabupaten/kota penyelenggara pilkada, ada 591.043 pemilih. Artinya, ada 505.159 pemilih yang ambil bagian di pesta demokrasi. Bahkan, Pilkada Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menempati urutan teratas mencapai 89,25 persen. Kemudian di Minahasa Tenggara. Saat melawan kotak kosong, angka partisipasi masyarakat malah melonjak hingga 87,5 persen. Selanjutnya disusul Sitaro 86,7 persen, Talaud 86,19 persen, Minahasa 81,69 persen dan Kotamobagu 80,17 persen. Salah satu faktor yang terpenting dalam pesta demokrasi ini adalah daftar pemilih yang berkualitas. Daftar pemilih sudah dicegah sejak awal terjadinya kegandaan, atau orang yang sudah tidak memenuhi syarat sebagai pemilih tapi masih terdaftar.Sehingga orang yang terdaftar dalam daftar pemilih adalah orang yang memang memiliki hak untuk memilih. 

 

Selanjutnya data pemilih.Keseriusan KPU memperbaiki data pemilih sangat baik. Hal ini memberi kesempatan kepada pemilih yang berhak untuk memberikan suara. Tak kalah penting sosialiasi pemilih. Kegiatan sosialisasi yang rajin, dilakukan baik oleh Bawaslu maupun KPU di daerah memberikan dukungan yang signifikan terhadap naiknya jumlah presentasi pemilih. Faktor lainnya yang mendongkrak partisipasi tentu saja kesadaran pemilih. Karena bisa jadi kesadaran berpolitik masyarakat sudah semakin dewasa sehingga kedewasaan itu diwujudkan dalam bentuk partisipasi dalam memberikan suara. Dengan demikian, pemungutan suara Pilkada serentak 2018 di berbagai daerah di Indonesia berjalan lancar dan tidak ada sesuatu masalah yang menghambat pesta demokrasi di tingkat daerah. KPU mengklaim pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di berbagai daerah di Indonesia berjalan lancar dengan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan.

 

Secara nasional, Arief memerintahkan jajarannya untuk terus memonitoring pelaksanaan Pilkada di 171 daerah.Hasilnya, peraih Master dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini patut bersyukur karena tidak ada laporan yang menyebabkan mengganggu dan mengkhawatirkan pelaksanaan pilkada. Mantan Komisioner KPU Pusat ini pun banjir pujian. Klaim atas kesuksesan KPU datang dari beragam kalangan. Salah satunya datang dariMenko Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Ia mengatakan, gelaran Pilkada Serentak 2018, Rabu (27/6/2018) itu berjalan dengan sukses, aman, damai dan terkendali. Wiranto mengklaim bahwa dalam penyelengaran Pilkada di 171 daerah setelah dihitung ternyata ada 387.586 TPS. Untuk TPS yang bermasalah tidak lebih dari 10 TPS.

 

Untuk itu, Wiranto langsung menyampaikan ucapan selamat kepada KPU yang telah menyukseskan Pilkada ini, baik penyelenggara Pilkada di pusat dan daerah serta kepada para aparat keamanan yang dinilai sangat baik menjaga pelaksanaan pemungutan suara. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun turut memberikan apresiasi kepada KPU atas kesuksesannya sebagai penyelenggara Pilkada 2018.