Obsession Awards 2018 'Apresiasi Bagi Pemberi Inspirasi'

Oleh: Iqbal Ramdani () - 22 March 2018

Best Achiever In Ministry

AAGN Puspayoga (Menteri Koperasi Dan UKM RI)

Naskah: Iqbal R., Foto: Istimewa

 


Menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga sukses membawa kementeriannya mencatakan prestasi gemilang, salah satunya mewujudkan program Reformasi Total Koperasi. Tak hanya itu, kementerian yang dinakhodainya mencatat kinerja positif dalam memberdayakan Koperasi dan UKM.

 

Upaya Reformasi Total Koperasi yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) membuahkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Nasional 2016 mencapai Rp12.406 triliun. Adapun, koperasi menyumbang 3,99 persen dari PDB Nasional tersebut atau setara dengan PDB Koperasi tahun 2016 Rp494,77 triliun. Komponen koperasi yang dihitung dalam kontribusi PDB Nasional adalah modal sendiri, modal luar, aset, omzet untuk Koperasi Simpan Pinjam, volume untuk koperasi sektor rill, dan sisa hasil usaha (SHU). Menurut Puspayoga, kontribusi koperasi terhadap PDB Nasional terus naik. Pada 2014 hanya 1,71 persen, dan tahun 2016 sebesar 3,99 persen.

 

Kontribusi anggota koperasi terhadap PDB Nasional, yakni Rp2.569 triliun atau 20,71 persen dari total PDB Nasional. Dengan demikian total kontribusi lembaga dan anggota Koperasi sebesar 24,70 persen. “Berdasarkan data Kemenkop dan UKM per Desember 2017, jumlah koperasi saat ini sebanyak 153.171 unit. Dari jumlah tersebut jumlah anggota koperasi yang aktif tercatat 26,5 juta orang. Sedangkan jumlah UMKM tercatat sebesar 59,67 juta unit,” paparnya, Puspayoga mengatakan, pihaknya akan terus menggulirkan program reformasi total koperasi. Tiga langkah reformasi yang digencarkan Kemenkop dan UKM, yaitu rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan. “Ini sebagai buah upaya dari reformasi total koperasi. Perlu kerja sama dengan semua stakeholders gerakan koperasi, bupati, walikota, gubernur, sehingga PDB bisa terus meningkat,” ujarnya.

 

Puspayoga melanjutkan, pembenahan koperasi ke depan lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Menurutnya, bila koperasi dikelola secara baik dan kredibel maka akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi pengurus dan anggota koperasi. Selain itu, koperasi juga membantu meningkatkan pemerataan kesempatan kerja dan kesejahteraan di masyarakat. Di tangan Puspayoga, koperasi juga sudah berkembang signifikan, saat ini sudah ada koperasi melalui anak usahanya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni anak usaha Kospin Jasa, PT Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS). Disamping itu, dua koperasi kini menjadi penyalur KUR. 

 

Sementara Rasio wirausaha di Indonesia mencapai angka 3,1 persen dari jumlah penduduk negeri ini, yakni 257,75 juta orang. Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan dengan angka tahun 2014 lalu masih 1,67 persen. “Angka 3,1 persen masih ditargetkan akan mencapai 4 persen di tahun 2018 dan diharapkan pada akhir tahun 2019 rasio jumlah wirausaha dapat mencapai sebesar 5 persen,” ujarnya. Peningkatan rasio kewirausahaan tersebut juga tak lepas dari program pemerintah untuk meningkatkan dan mengembangkan kewirausahaan dikalangan generasi muda. Salah satunya melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang kegiatannya, antara lain pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan, magang wirausaha, inkubator bisnis serta meningkatnya dukungan pembiayaan oleh pemerintah lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), fasilitasi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dan pembiayaan Kredit Ultra Mikro (KUMi) kerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

 

Memasuki era digital economic, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia merilis data selama 2016 terdapat lebih dari 132,7 juta pengguna internet di Indonesia. Hal tersebut, kata Puspayoga merupakan peluang bagi para pelaku bisnis, khususnya Koperasi dan UMKM untuk memasarkan barang dan jasa melalui dunia maya. “Dari total pelaku bisnis tersebut, tercatat 3,79 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan teknologi digital atau bisnis e-commerce yang memanfaatkan platform market place utama di tanah air,” ujarnya.