Obsession Awards 2018 'Apresiasi Bagi Pemberi Inspirasi'

Oleh: Iqbal Ramdani () - 22 March 2018

Best Achiever In Legislator

Johnny G. Plate (Anggota Komisi XI DPR-RI/ Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI)

Naskah: Giattri F.P., Foto: Sutanto


Bagi Johnny g. plate terjun ke pentas politik adalah panggilan jiwa untuk memperjuangkan politik ‘bonum commune’, yaitu politik untuk kebaikan atau kesejahteraan bersama. setelah puluhan tahun berkecimpung dalam bisnis, kini putra ntt ini bertekad untuk mendedikasikan waktu, pikiran dan segala kemampuannya sebagai wakil rakyat di parlemen dari partai nasdem demi indonesia yang lebih baik.

 

Menurut Johnny, dalam memperjuangkan politik ‘bonum commune’ perlu berpegang pada pedoman visi kebangsaan sebagaimana telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa, yaitu membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. “Indonesia telah memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, yang bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam suatu komunitas politik bersama, tetapi juga mampu memberi kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk saling merawat bangunan negara-bangsa ini,” tutur Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini.

 

Johnny menyebutkan, semangat kebangsaan (nationality spirit) dan pembangunan merupakan dua hal yang berjalan bersama-sama dan saling menopang. Nilai-nilai kebangsaan mutlak diperlukan dalam pembangunan dan sebaliknya pembangunan yang berhasil akan menumbuhkan semangat kebangsaan atau nasionalisme dan kebanggaan pada negarabangsa (national pride). Dalam pandangan Johnny, negara yang baik memerlukan perpaduan antara warga negara yang baik dan institusi negara yang baik. Untuk yang pertama, tantangan generasi hari ini adalah memperjuangkan nation and character building melalui pendidikan kewargaan (civic education) yang baik. Untuk yang kedua, tantangannya memperjuangkan visi restorasi dan transformasi institusi-institusi kenegaraan lewat pendalaman dan perluasan demokrasi.

 

“Visi restorasi berisi konsepsi untuk memulihkan kembali kondisi bangsa agar bisa merasa lebih sehat, lebih kuat dan lebih bersemangat dengan cara menjangkarkan kembali pilihan-pilihan kebijakan dan pembangunan pada nilai-nilai luhur bangsa. Visi transformasi berisi konsepsi untuk mengubah keadaan dengan jalan menawarkan hal-hal baru yang lebih baik, lebih kreatif dan lebih inovatif, dengan tetap mempertimbangkan koherensinya dengan basis nilai kebangsaan,” paparnya. 

 

Sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR-RI, langkah perjuangan politik Johnny juga merupakan representasi dari kebijakan Partai Nasdem yang mengusung spirit Restorasi untuk melakukan perubahan mendasar guna mewujudkan cita-cita bangsa, yakni kesejahteraan dan keadilan sosial yang sungguh-sungguh dihidupi dan dirasakan hingga ke rakyat di akar rumput, sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Roh perjuangan Restorasi atau Gerakan Perubahan Partai NasDem merupakan gerakan kolektif dari elit-elit bangsa ini (top-down restoration) hingga ke gerakan perubahan masyarakat bawah (buttom-up restoration). Keduanya harus bertemu dalam sebuah komitmen bahwa bangsa ini hanya akan berubah jika restorasi bukan sematamata kerja satu partai, tetapi merupakan keterlibatan semua partai politik dan seluruh elemen bangsa.

 

Bersama Partai NasDem, putra kelahiran Ruteng, Flores ini terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I. Kariernya di dunia politik berjalan mulus. Ia pun terpilih sebagai salah satu dari 10 anggota DPR-RI terbaik 2017 versi Panggung Indonesia (PI). PI merupakan sebuah lembaga konsultan independen yang menilai kinerja para wakil rakyat di Senayan. Di alat kelengkapan kerja DPR-RI, Johnny adalah anggota Komisi XI dari Partai NasDem, yang membidangi keuangan negara (APBN), perencanaan pembangunan dan perbankan. Johnny mengakui, tugasnya di Komisi XI bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena Komisi ini banyak membahas makro ekonomi nasional yang sering kali terkait dengan kepentingan ekonomi politik lainnya. Tantangannya adalah bagaimana menemukan suatu terobosan baru tentang pembangunan ekonomi serta kebijakan tertentu, di tengah tarik-menarik bahkan benturan kepentingan politik ekonomi yang mengikutinya.