Obsession Awards 2018 'Apresiasi Bagi Pemberi Inspirasi'

Oleh: Iqbal Ramdani () - 22 March 2018

Best Achiever In Company

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

Naskah: Albar, Foto: Istimewa

Perusahaan plat merah di bidang telekomunikasi digital ini dari tahun ke tahun selalu mencatatkan kinerja yang positif. Jumlah pengguna yang memanfaatkan jasa telekomunikasinya juga meningkat dan paling banyak di Indonesia. Capaian yang dihasilkan Telkom ini tentu menjadi kebanggaan sendiri di tengah semakin ketatnya persaingan bisnis di industri telekomunikasi di Indonesia.

 

Catatan keberhasilan PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk (Telkom) bisa dilihat dari kinerja perusahaan yang telah dicapai. Tiga tahun terakhir Telkom semakin agresif dalam meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, sebut saja seperti target pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan rata-rata industri telekomunikasi, peningkatan market capitalization dan mengoptimalkan perannya di 10 kawasan luar Indonesia yang akan dibarengi perluasan area bisnisnya. Di akhir tahun 2015, Telkom berhasil menembus market capitalization Rp300 triliun dan pendapatan di atas Rp100 triliun. Setahun berikutnya, Telkom menargetkan pertumbuhan Triple Double Digit untuk pendapatan, laba bersih dan EBITDA perseroan. Kinerja perusahaan fokus pada sektor Data, Internet, dan IT Services. Dengan pertimbangan bahwa nantinya akan ada realisasi pengembangan 4G LTE yang sudah bisa dirasakan pada pertengahan tahun 2015. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian itu, Telkom mencanangkan 3 program utama. Pertama, mempertahankan pertumbuhan Triple Double Digit bisnis seluler Telkomsel. Kedua, mendorong bisnis digital TelkomGroup melalui program Indonesia Digital Network (IDN) yang bertujuan membangun masyarakat digital Indonesia serta meningkatkan produktivitas di segala sektor. Ketiga, mengembangkan bisnis internasional untuk memperkuat posisi Telkom di pasar regional maupun global. 

 

Lalu sepanjang Januari – September 2017, Telkom berhasil meraup pendapatan senilai Rp97 triliun atau naik 12,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp86,18 triliun. Telkom mampu membukukan laba bersih senilai Rp17,92 triliun atau tumbuh 21,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp14,73 triliun dengan EBITDA perseroan tercatat Rp50 triliun atau tumbuh 12,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Data, Internet & IT Services tumbuh sebesar 30,5% dan menjadi kontributor dominan dengan menyumbang sebesar 43,8% terhadap total pendapatan. Hal ini menunjukkan hasil transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company. Di sisi infrastruktur, Telkom juga mencatatkan sejarah yang cukup penting. TelkomGroup telah menggelar jaringan tulang punggung fiber optic sepanjang 153,6 ribu km atau setara dengan 4x keliling bumi yang terdiri dari 88,9 ribu km di domestik dan 64,7 ribu km di luar negeri. Selain itu, khusus untuk mendukung program pemerintah dalam hal penetrasi pita lebar, Telkom tengah melakukan penetrasi fiber optic ke 457 kabupaten/kota atau 88% dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia. 

 

Kabel bawah laut yang baru saja diselesaikan adalah kabel South East Asia – United States (SEA-US) yang beroperasi pada awal Agustus 2017 lalu, menghubungkan langsung Manado ke Los Angeles, melewati Guam dan Hawaii sepanjang kurang lebih 15 ribu km. Sebelumnya, pada akhir tahun 2016, TelkomGroup bersama konsorsium juga berhasil menyelesaikan pembangunan kabel South East Asia – Middle East – Western Europe – 5 (SEA-ME-WE-5) yang menghubungkan Dumai dengan Marseille Perancis sepanjang kurang lebih 20 ribu km. Saat ini, TelkomGroup juga sedang menggelar kabel Indonesia Global Gateway (IGG), yang akan menghubungkan kabel SEA-ME-WE-5 dan SEA-US melalui jalur tengah Indonesia sehingga posisi Indonesia menjadi sangat strategis sebagai international hub yang menghubungkan Amerika dan Eropa.

 

Untuk mendukung aktivitas ekonomi digital masyarakat dari wilayah yang tidak terjangkau teknologi fiber optic, Telkom juga memanfaatkan sistem komunikasi satelit. Saat ini Telkom mengoperasikan dua satelit yaitu Satelit Telkom-2 dan Satelit Telkom 3S. Di pertengahan tahun 2018, Telkom berencana meluncurkan satelit Telkom-4. Satelit Telkom-4 yang dinamakan Satelit Merah Putih ini, dibuat oleh pabrikan satelit Space System Loral dan akan diluncurkan oleh SpaceX. Satelit Merah Putih akan membawa 60 transponder, yang terdiri dari 48 transponder C-Band dan 12 trasnsponder extended C-Band dengan jangkauan wilayah mulai dari Indonesia, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Telkom juga berhasil meningkatkan brand value mencapai USD5,2 miliar pada tahun ini, meningkat dari tahun lalu yaitu sebesar USD4,33 miliar. Hasil penilaian Brand Finance ini melaporkan bahwa di antara 500 perusahaan-perusahaan terkemuka dunia, peringkat brand value Telkom tahun 2018 naik ke peringkat 341 dari peringkat 386 pada tahun 2017. Di Indonesia, brand value Telkom tahun ini berada di posisi teratas seperti tahun sebelumnya.