Obsession Awards 2018 'Apresiasi Bagi Pemberi Inspirasi'

Oleh: Iqbal Ramdani () - 22 March 2018

Lifetime Achievement

KH Ma'ruf Amin (Ketua Majelis Ulama Indonesia)

Naskah: Imam F., Foto: Istimewa

 

Posisi KH. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), tak ubahnya penjaga umat Islam di tanah air. Bahkan lebih dari itu, lelaki yang akrab disapa Kiai Ma’ruf ini, merupakan sosok penting bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beliaulah yang tampil sebagai sosok pemersatu umat Islam ketika dihadapkan pada situasi terkotak-kotak.

 

Seperti sebuah mata uang, umat Islam dan NKRI adalah dua sisi yang tak terpisahkan. Umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas negeri ini (85 persen dari total penduduk Indonesia), secara otomatis menjadi komunitas terbesar yang bertanggung jawab atas keutuhan NKRI. Oleh karenanya, menjaga persatuan umat Islam menjadi kunci terpeliharanya kesatuan NKRI. Ketika umat Islam dihadapkan pada situasi terkotak-kotak, misalnya, Kiai Ma’ruf harus tampil sebagai sosok yang menyatukan. Dalam konteks ini, sabda Rasulullah Saw. bahwa mukmin yang satu dengan yang lainnya adalah saudara, mesti benar-benar dikawalnya agar tercipta Ukhuwah Islamiyah.

 

Kendati demikian, Kiai Ma’ruf juga tegas melempar kritik kepada suatu kelompok yang menamakan dirinya sebagai Muslim, tetapi berulah tak sepantasnya laiknya seorang Muslim lakukan. Seperti kritik yang ia layangkan kepada kelompok Muslim Cyber Army (MCA). Kelompok yang dinilainya membuat rusak Islam karena menebar berita-berita tak benar (hoaks), sehingga mengancam keutuhan NKRI. “Jangan juga menggunakan nama Muslim dan yang penting jangan melakukan hoaks itu, supaya negara ini aman. Negara ini harus kita jaga, kawal, supaya keutuhan bangsa tetap terjaga,” kata Kiai Ma’ruf dalam sebuah wawancara di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, akhir Februari 2018.

 

Nama KH. Ma’ruf Amin sempat ramai menghiasi pemberitaan media massa di tahun 2017. Utamanya saat dirinya menjadi salah seorang saksi dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Kapasitas Kiai Ma’ruf sebagai Ketua Umum MUI menjadikannya saksi dalam kasus tersebut. Pada kesempatan itu, oleh Ahok, Kiai Ma’ruf sempat dituding memberikan keterangan yang tidak semestinya. Meski langsung dianulir dan meminta maaf, namun pernyataan Ahok kadung memantik kecaman masif dan protes umat Islam. Figur Kiai Ma’ruf yang merupakan seorang pimpinan para ulama di tanah air dipandang umat Islam sebagai sosok yang tak semestinya diperlakukan rendah.