Figur Unggulan di 74 Tahun Indonesia Merdeka

Oleh: Syulianita (Editor) - 09 August 2019

Naskah: Giattri F.P. Foto: Fikar Azmy/Istimewa

 

Di bawah kepemimpinannya, PT Bank Central Asia Tbk berhasil berlari kencang dalam menghadapi tantangan zaman. Dilihat dari beragam inovasi layanan dan produk solusi keuangannya. Bank swasta terbesar di Indonesia ini pun konsisten membukukan kinerja mengkilap dengan meraih laba bersih Rp12,9 triliun.

 

Laba bersih tersebut tumbuh 12,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,4 triliun. Sementara pendapatan operasional BCA, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, meningkat 16,1 persen menjadi Rp34,2 triliun pada semester pertama 2019 dibandingkan Rp29,5 triliun pada tahun sebelumnya. Untuk pendapatan bunga bersih naik 13,1 persen year on year (YoY) menjadi Rp24,6 triliun. Sementara, pendapatan operasional lainnya tumbuh 24,5 persen YoY menjadi Rp9,6 triliun pada semester pertama 2019. Jahja mengatakan, hal tersebut menjadi indikator positif bagi iklim usaha dan ekonomi jangka panjang.

 

“BCA melihat adanya pemulihan kredit investasi sejak tahun 2018 dan terus berlanjut pada semester pertama 2019. Kami pun mencatat pertumbuhan yang positif pada berbagai segmen kredit,” terangnya. Sedangkan, portofolio kredit pada semester I tahun ini juga meningkat 11,5 persen YoY menjadi Rp565,2 triliun. Dari sisi dana pihak ketiga, BCA mencatat pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 5,9 persen YoY menjadi Rp510,4 triliun, sejalan dengan kuatnya peningkatan jumlah transaksi khususnya pada e-channels. CASA tetap menjadi inti dana pihak ketiga BCA dan berkontribusi sebesar 75,7 persen dari total dana pihak ketiga. Sementara, dana deposito meningkat 18,1 persen YoY menjadi Rp163,5 triliun. Total dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp673,9 triliun, tumbuh 8,6 persen YoY. 

 

Pada semester I 2019, rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat masing-masing sebesar 23,6 persen dan 79,0 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level yang dinilai dapat ditoleransi, yakni sebesar 1,4 persen. Adapun rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) sebesar 183,7 persen. Sedangkan, rasio pengembalian terhadap aset (ROA) sebesar 3,7 persen.

 

Lebih lanjut Jahja menuturkan, pada era teknologi pintar seperti saat ini, BCA telah melakukan transformasi digital yang fokus untuk memberikan preferensi layanan digital yang lebih nyaman dan aman kepada nasabah. “BCA terus menawarkan beragam inovasi teknologi yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi secara praktis, aman, dan nyaman. Loyalitas nasabah terhadap BCA tidak lepas dari pelayanan maksimal, seperti produk dan berbagai solusi perbankan. Keunggulan sistem pembayaran yang canggih dan inovatif menjadi kunci kesuksesan BCA sehingga membuahkan profitabilitas yang tinggi serta biaya pendanaan yang rendah. 

 

Mencermati kebutuhan nasabah yang saat ini akrab dengan digital maka BCA terus bergerilya memenuhi kebutuhan transaksi perbankan nasabah dengan berfokus pada pengembangan digital banking,” urai Jahja. Ia menambahkan, dari nilai transaksi sebesar Rp27 ribu triliun dengan frekuensi 6 miliar transaksi, terdapat 98 persen transaksi yang dilakukan melalui  digital channels. 

 

Hampir keseluruhan transaksi perbankan di BCA dapat dilakukan dengan digital, dimulai dari layanan internet banking, mobile banking BCA, Flazz BCA, e-wallet Sakuku, hingga solusi perbankan terkini melalui fitur, antara lain VIRA BCA, Webchat BCA, OneKlik BCA, QRku, Keyboard BCA, dan Buka Rekening Online. Jahja mengungkapkan, tanpa harus menyambangi kantor cabang BCA terdekat, nasabah dapat menyelesaikan transaksinya hanya dalam genggaman. “Optimalkan digital banking experiences, nasabah dapat sekaligus melakukan setor tunai dan tarik tunai tanpa kartu dengan BCA mobile,” tutur Jahja. 

 

Tak hanya itu, Buka Rekening melalui BCA mobile ini juga mengedepankan cardless dan officeless, di mana nasabah tidak perlu memiliki kartu fisik untuk bertransaksi.  “Kemudahan Buka Rekening di BCA mobile tersebut diharapkan dapat menjangkau berbagai kebutuhan transaksi nasabah yang saat ini belum sempat datang ke kantor cabang,” terang Jahja.

 

Performa kinerja yang positif di tengah persaingan sektor perbankan yang semakin kompetitif membuat BCA menguasai pangsa pasar dan menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat. Pencapaian ini mendapat apresiasi publik sebagai bank terbaik di Indonesia dan Bank Asia Terbaik. Penghargaan ini merupakan yang keempat kalinya diraih BCA dalam ajang FinanceAsia Country Awards for Achievement 2019. 

 

Tak hanya itu, BCA juga dinobatkan sebagai Bank Terbaik di ajang Euromoney Awards for Excellence 2019. Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Euromoney setelah melakukan seleksi dari hampir 1.500 bank di level domestik, regional, maupun global. Pada ajang yang sama, BCA berturutturut dari tahun 2014 - 2018 memperoleh predikat sebagai Bank Terbaik di Indonesia. Sedangkan pada 2010, mendapatkan predikat sebagai Best Local Private Bank in Indonesia. Deretan penghargaan lainnya yang ditorehkan baik oleh Jahja maupun BCA, antara lain meraih penghargaan Financial Top Leader 2019 untuk kategori perbankan swasta Buku IV, Top Performing Listed Companies 2019, dan BCA juga perusahaan anak berhasil memboyong 15 penghargaan dalam ajang Contact Service Excellence Award (CCSEA) 2019.