Hari Parlemen Indonesia

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 October 2015

Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto & Dok. Pribadi

Siapa tak mengenal H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. Kiprah dan dedikasinya di dunia hukum selama puluhan tahun membawanya menjadi seorang advokat papan atas di negeri ini. Namun tepat di tahun ke-37 ia berkarier, Henry memutuskan diri untuk berhenti dari dunia yang telah membesarkannya itu, dan memilih mengabdi melalui menjadi anggota parlemen agar bisa menampung aspirasi rakyat, dan bisa berbuat sesuatu untuk negeri ini.

Saat menjadi advokat, Henry dikenal sangat concern memperjuangkan kepentingan kaum tertindas. Tak ayal jika ia pun memiliki mimpi-mimpi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia melalui jalur yang dipilihnya kini. “Jadi saya pikir sudah waktunya saya mengabdi sepenuhnya pada rakyat melalui jalur ini. Artinya saya bisa berkiprah secara konkrit karena saya berada dalam lingkaran sistem. Misalnya, membenahi berbagai undang undang di Indonesia ini yang saya lihat perlu dibenahi, dan menyuarakan jeritan dari masyarakat yang selama ini tidak terdengar,” ujar Henry kepada Men’s Obsession ketika ditemui di ruang kerjanya yang sederhana di lantai 7 Gedung DPR RI awal Oktober lalu.  


Dipercaya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan dipercaya Masyarakat di Daerah Pemilihan Lampung II menjadi anggota DPR RI periode 2014 – 2019, pengagum Bung Karno dan Adnan Buyung Nasution ini, pun bertekad dan berjanji bahwa ia akan memberikan kemampuan terbaik yang dimilikinya demi kepentingan masyarakat. Ia juga telah bersumpah  mengharamkan dirinya untuk korupsi dengan memanfaatkan jabatannya sebagai anggota DPR RI. Dengan begitu, ia mencoba ingin memberi tauladan dan contoh, serta memperbaiki citra anggota DPR RI di mata masyarakat.


Dalam hal ini, Henry tak main-main! Ia bahkan berani bersuara lantang menolak wacana dana aspirasi sebanyak 20 miliar per anggota DPR RI. Henry mengatakan, hal tersebut akan mendekatkan dan memberi peluang pada anggota DPR RI untuk melakukan korupsi. Selain itu juga akan menyebabkan terjadinya tumpang tindih anggaran karena hal tersebut sudah dibahas dalam musrenbang pada semua tingkatan dan sudah dianggarkan dalam dana APBD baik Kabupaten maupun provinsi.


Selama kurang lebih setahun menjadi wakil rakyat, ia telah membuktikan kerja nyatanya, terutama yang menyangkut aspirasi rakyat dari dapilnya. Henry tak segan terjun langsung turun ke lapangan, terutama jika ada kendala atau masalah yang harus dihadapi di dapilnya itu, seperti misalnya ada masalah masalah irigasi, masalah pupuk bagi petani dan bentrok antar warga, ia selalu turun dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut serta menampung aspirasi rakyat yang kemudian ia salurkan baik melalui DPR RI maupun melalui instansi terkait.


“Jadi saya lebih pada menyerap aspirasi, secara spesifik, tapi secara umum ya saya peka terhadap hal-hal yang menyangkut kepentingan atau hajat hidup masyarakat banyak dengan segala konsekuensi,” kata Henry sembari menyeruput segelas air mineral.


Selain menyalurkan aspirasi rakyat, Henry juga sedikit gerah dengan beberapa peraturan yang dianggapnya perlu dibenahi. Antara lain, melihat kenyataan bahwa dalam undang undang hukum acara pidana (KUHAP) yang dikatakan sebagai karya agung bangsa indonesia, yang  membolehkan seorang anak bangsa ini yang belum tentu bersalah ditahan selama ratusan hari. “Itu melanggar Hak Azasi Manusia,” katanya. Kemudian ia merasa belum ada undang undang yang mengatur anak-anak jalanan dan terlantar di Indonesia yang dijamin oleh negara. “Dalam hal ini negara harus hadir, ini kan generasi penerus. Dan ini bagian dari  cita-cita saya,” tegas penyandang sabuk hitam DAN V karate ini.


Meski contoh-contoh tersebut di luar wewenangnya sebagai anggota komisi II yang mengurusi masalah Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reformasi Agraria, namun ia merasa hal tersebut tetap menjadi tanggungjawabnya lantaran menyentuh pada hajat hidup orang banyak. “Saya titip pada teman-teman di komisi lain. Alhamdulillah saya duduk di Baleg, dan di sana adanya harmonisasi berbagai rancangan undang-undang, jadi masih bisa,” ucapnya penuh rasa syukur.


Pria yang masih menyempatkan diri berolahraga berenang setiap hari ini, adalah orang baru di panggung politik. Ia pun mengaku bukan hal yang mudah terjun di dunia politik. Bahkan dari jauh-jauh hari sebelumnya, ia sudah terlebih dahulu menyiapkan mental sebelum memutuskan berkecimpung di dalamnya.


Awalnya, banyak pihak dari keluarga dan kerabat terdekat yang meragukan eksistensi dan dedikasinya di panggung politik. Terlebih jika melihat latar belakangnya sebagai seorang Advokat dan seorang pengusaha pemilik tambang emas yang terbiasa hidup “bebas” dari berbagai keterikatan jadwal pekerjaan. Namun karena niat dan tekadnya yang sudah bulat, Henry berhasil membuktikan bahwa ia serius dan ikhlas bekerja sebagai wakil rakyat.


Ya, Ikhlas dan positive thinking! adalah satu kata kunci yang menjadi filosofi dalam menjalani kehidupannya selama ini. Ia bercerita, ketika mengalami satu ujian hidup yang terasa berat baginya pada era orde baru di tahun1990, di situ ia belajar untuk ikhlas. Bagi Henry, jika segala sesuatu dijalani dengan ikhlas, maka ia akan mampu melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan tidak akan merasa lelah apalagi merasa terbebani, selain itu ia berprinsip bahwa kejujuran adalah pangkal ketenangan.


Bahkan seberat apapun beban pekerjaan dan beban hidup, jika dijalani dengan ikhlas dan jujur, niscaya tidak lagi akan terasa berat. “Ya di sini kan orang-orang politik semua, bayangkan 560 orang politisi semua. Kalau saya ikuti dengan cara saya yang dulu, dimana saya belum mengerti makna ikhlas, mungkin setiap hari saya bisa stress, atau setiap hari saya bisa 'ngegebukin' orang, haha…” candanya.  


Tujuan berpolitik pun hanya satu, ia ikhlas bekerja untuk rakyat dengan niat tulus ingin mensejahterakan rakyat yang dijalaninya melalui berbagai cara dengan cara-cara terhormat, bukan dengan menghalalkan segala cara. Menyambut hari Parlemen Indonesia yang ke – 70 tahun ini, Henry berharap, negara Indonesia bisa menjadi lebih baik, serta bangsa indonesia menjadi bangsa yang lebih bermartabat di mata dunia, dan para anggota parlemen menjadi lebih bermartabat setidaknya di mata keluarga dan di mata masyarakat, juga mulia di mata Allah SWT.