Hari Parlemen Indonesia

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 21 October 2015

Naskah: Giattri F.P,  Foto: Sutanto & Dok. Pribadi

Integritas, disiplin, tanggung jawab, dan membangun komunikasi yang efektif dengan rakyat. Itulah sikap yang menggambarkan sosok Syariefuddin Hasan. Maka tak ayal, kiprahnya di pentas politik pun terus berkibar. Kini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu II, itu kembali dipercaya menjadi anggota parlemen untuk ketiga kalinya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang akrab disapa Syarief ini mengawali karier di dunia politik pada 2004. Sebelumnya, ia adalah pengusaha yang terbilang sukses. “Kala itu saya berpikir ingin berkontribusi pada rakyat. Kalau melalui perusahaan kapasitasnya terbatas. Sedangkan, politik merupakan jalan utama untuk memberikan kontribusi dan perubahan yang besar bagi bangsa,” ujarnya.


Akhirnya Syarief masuk ke Partai Demokrat yang figurnya adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak perlu memakan waktu lama, ia menjadi salah satu tokoh politik yang diperhitungkan sehingga terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat III . Lantaran Latar belakangnya sebagai ekonom, ia dipercaya masuk ke Komisi XI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank.
Ketia ia pernah ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat, Syarief membuat kebijakan setiap kader di parlemen harus bergantian fungsi di masing-masing komisi. Alasannya, seorang politisi harus secara makro mengetahui semua bidang,” jelas Syarief.


Pria pecinta batik itu pun pindah ke Komisi I.  Walaupun berlawanan dengan latar belakangnya, ia mampu menerjemahkan tugasnya di komisi yang ruang lingkup tugasnya meliputi pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan informasi  itu. “Saya bisa menjalaninya sampai selesai,” tuturnya.


Memasuki periode 2009, Syarief kembali dipercaya menjadi anggota DPR RI 2009-2014 setelah memperoleh suara sebanyak 60.200 suara di Dapil yang sama. Kala itu, berkat kerjasama dan berbagai prestasi yang dilakukan para kadernya, Partai Demokrat berhasil meraih  21% suara dan menghantarkan SBY kembali terpilih menjadi Presiden RI 2009-2014.


SBY tentunya membawa kader-kader terbaik untuk membantunya di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. “Saya belum sempat ditunjuk akan ditaruh di komisi manapun, saya dipanggil Pak SBY untuk membantu beliau sebagai Menteri Koperasi dan UKM,” ungkap Syarief.


Di era kepemimpinannya, Koperasi dan UKM sangat maju. Betapa tidak, koperasi bisa menembus angka 200 ribu unit sedangkan pelaku UKM menyentuh angka 58 juta. Tak hanya itu, Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) masuk World Cooperative Monitor dan berada pada urutan 210 koperasi kelas dunia.


“Seperti yang kita tahu, koperasi dan UKM  memberikan kontribusi yang paling tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau ekonomi tumbuh pasti penyerapan tenaga kerja juga meningkat, kemiskinan bisa turun, kesejahteraan rakyat tinggi. Mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan oleh pemerintahan sekarang, bahwa masih ada kurang ya, nah tolong itu disempurnakan,” paparnya.


Setelah Syarief mengakhiri tugas sebagai menteri, ia kembali dicalonkan menjadi caleg dan berhasil terpilih menjadi anggota DPR 2014-2019 dari dapil yang sama. “Alhamdulillah saya masih dipercaya menjadi wakil rakyat di tengah situasi Partai Demokrat yang terkena badai. Artinya sepanjang kita komitmen, apa yang bisa kita berikan kepada rakyat kita berikan, apa yang tidak kita jelaskan, kalau komunikasi ini efektif Insya Allah rakyat percaya,” kata Wakil Ketua umum I Partai Demokrat itu.


Pada periode ketiganya ini , Syarief mengemban tugas di Komisi I. Bersama dengan anggota komisi I  lainnya, ia tengah mengawasi RUU yang masuk dalam Prolegnas 2015-2019. Ia menegaskan, pembahasan itu harus dilakukan secara efektif dan sudah menjadi komitmen Komisi I bisa diselesaikan sesuai jadwal.


“Kami juga melakukan check and balance terhadap para mitra kami mulai dari Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri hingga Menkominfo. Dari Fraksi Partai Demokrat selaku partai penyeimbang terus mendorong kebijakan yang bagus agar lebih bagus, tapi kalau kurang, kami memberikan input yang baik. Jadi tak hanya mengkritisi tapi memberikan solusi,” bebernya.


Ia mencontohkan, saat penyerapan anggaran pemerintah kurang bagus, ia memberikan input bahwa sebenarnya  tidak perlu terjadi pengurangan penyerapan anggaran. Menurutnya, semakin cepat anggaran itu diterima oleh rakyat, semakin cepat menstimulasi ekonomi.


“Kalau anggaran itu kurang berarti salah satu variable untuk pertumbuhan ekonomi itu jadi tidak sempurna. Kita lihat sekarang, tadinya pertumbuhan ekonomi rata-ratanya 6%, tahun ini akan berkurang, saya proyeksikan paling tinggi 4,5 %. Kalau itu terjadi jumlah pengangguran akan bertambah dan otomatis angka kemiskinan juga naik,” sesal pria yang hobi membaca buku itu.


Terkait dengan Hari Parlemen Indonesia berusia 70 tahun, Syarief menaruh sejumlah harapan besar agar parlemen lebih berwibawa diantaranya dalam menjalankan fungsi legislatif sesuai dengan yang dikehendaki rakyat; proses check and balance harus kian dewasa; dan tidak ada lagi pengkotak-kotakan antara partai satu dengan yang lain.  “Harus lebih transparan. Misalnya, kalau Kunjungan Kerja ke luar negeri, sebelumnya harus disampaikan kepada masyarakat. Apa program dan urgensinya. Sehingga, rakyat bisa mengerti kalau Kunker anggota DPR ke luar negeri itu bukan untuk jalan-jalan, tetapi ada tugas yang sangat penting,” harapnya.


Syarief juga menginginkan di dalam Pembuatan UU, kedepannya tidak berdasarkan kepentingan kelompok atau golongan. “Contoh UU Pemilu, jangan setiap Pemilu dilakukan untuk kepentingan pada saat itu, tetapi untuk ke depan yang lebih sempurna,” jabarnya.


Sebagai anggota parlemen dari partai penyeimbang, Syarief mengaku harus tegas dalam menjalankan fungsi check and balance, memberi solusi kepada pemerintah yang pro rakyat. “Kemudian memiliki integritas dan tanggung jawab yang dijalankan secara utuh. Contoh kehadiran harus maksimal dengan begitu kita menjalankan fungsi juga akan maksimal,” tutup pria yang bercita-cita mendirikan pesantren yang berdikari ini.