16 CEO Pilihan 2020

Oleh: Syulianita (Editor) - 06 March 2020

Perkuat Media Group Tetap Eksis

Naskah: Arief Sofyanto Foto: Edwin B.

Bagi Mohammad Mirdal Akib, nilai kejujuran dan integritas adalah hal yang sangat penting harus tetap dipegang teguh. Sebagai CEO Media Group, ia mendorong ke depannya agar medianya tetap menjaga integritas, menjunjung tinggi etika jurnalistik, serta terus mengembangkan  sumber daya manusia (SDM).

Media Group yang mewadahi 42 unit usaha termasuk Metro TV, Media Indonesia, Lampung Post, dan Medcom.id., dibentuk menjadi sebuah ekosistem besar yang saling terkoneksi dan saling mengisi satu sama lain, sehingga mampu menciptakan suatu kekuatan.

Ia pun memandang era revolusi industri 4.0 sebagai suatu tantangan yang menarik. Perubahan yang terjadi secara masif menurutnya justru membuka banyak kesempatan baru. Mirdal berpikir, perubahan adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Namun, hal utama yang tidak pernah lekang oleh waktu adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh SDM itu sendiri. Kekuatan dari sisi SDM inilah yang juga dimiliki oleh Media Group yang membuatnya mampu bertahan dan terus berkembang pada era digital. Dari sekitar 6.000 karyawan di Media Group rata-rata berusia 36 tahun. Hal itu menunjukkan, dari sisi usia SDM Media Group adalah generasi yang paling siap mengalami perubahan. 

Selain itu, kekuatan lain yang dimiliki oleh Media Group adalah daya tahan. Perusahaan terbukti mampu bertahan hingga puluhan tahun menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi. Media Group akan tetap konsisten pada tujuan utamanya, yaitu memberikan manfaat sebanyakbanyaknya bagi masyarakat. Karena itu, Mirdal menjamin, Media Group akan tetap menyajikan konten yang mengedukasi dan terpercaya, bukan hanya sekadar berita viral. Selain itu, Media Group akan tetap memegang teguh prinsip dan etika jurnalistik sehingga tercipta suatu berita yang memiliki integritas serta value yang benar.

 

Strategi Memimpin Perusahaan

Mirdal memiliki strategi khusus dalam memimpin perusaaan sebagai CEO Media Group. Meski strateginya sebenarnya sudah ditetapkan, ia selalu mengedapankan visi yang jelas. “Kami menerapkan ‘3P’ di Media Group, yaitu profit karena kita adalah sebuah perusahaan. People, kita harus memaksimalkan SDM, human capital yang ada di sini. Kami harus bahagia bekerja di sini, human connecting satu sama lain juga harus baik. Yang ketiga adalah planet. Kami harus mencintai planet ini. Makanya kalau di lingkungan Media Group, pemakaian kebijakan zero waste sudah diberlakukan mulai dari beberapa waktu lalu karena bagian dari visi perusahaan,” bebernya.

Capaian terbesar Media Group diyakini bukan bagian dari misi pribadi. “Saya melihatnya sebagai capaian dari sebuah tim. Jadi, kalau ditanya capaian terbesar saya adalah bagaimana saya bisa menjadi bagian dari tim yang ada mencapai tujuan tujuan yang bisa kami wujudkan,” tandas Mirdal. Tetapi, sambungnya, capaian terbesar adalah bagaimana kemudian bisa membawa Metro TV dan perusahaan perusahaan platform lainnya tetap eksis sebagai media yang mempunyai tujuan bukan cuma profit, melainkan bagaimana mencerdaskan masyarakat, membawa literasi, dan ada kebanggaan begitu melihat masyarakat bisa berdiskusi dengan knowledge yang baru yang dihasilkan dari media media yang dijalani. Selanjutnnya, Mirdal beranggapan, pencapaian bagaimana kemudian di sisi ini bisa menjadi semacam learning centre buat karyawan. “Di sini kesalahan bukan menjadi hal yang tabu, tapi menjadi sebuah learning process untuk tumbuh. Hari ini kami bisa melihat anak anak di Media Group bisa tumbuh, berinteraksi satu sama lain tanpa adanya kemudian proses saling distruktif satu sama lainnya, tapi bagaimana mendukung satu sama lainnya,” paparnya. 

Menjadi kebanggaan Mirdal dapat membawa Media Group, Metro TV, dan platform lainnya tetap eksis sebagai TV berita, pembawa amanah rakyat, dan jujur bersuara. “Itu yang paling membanggakan sebenarnya. Bagaimana kita bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap jalannya proses pembangunan bangsa, jalannya sejarah bangsa ini, dan bisa berkontribusi di situ sebagai satu tim,” tegasnya.

Mengenai obsesinya yang belum diraih sampai saat ini, Mirdal pribadi masih ingin melihat bagaimana kemudian Media Group bisa tumbuh berkembang, kemudian bisa memberikan arti lebih banyak buat masyarakat, bangsa, dan negara. “Yang paling penting adalah menjalani prosesnya dan tetap fokus pada tujuan itu. Bagaimana melihat masyarakat kemudian bisa mendapatkan knowledge yang baru melalui media ini,” harapnya.

Namun 10 – 20 tahun yang akan datang, harapan Mirdal Media, Group dan seluruh platform di bawahnya sudah menjadi sebuah ekosistem yang bisa berbincang duduk, bersama dengan ekosistem media lainnya di lingkungan global, bukan cuma regional, bahkan nasional itu. Pria yang menitir karier di Metro TV sejak 20 tahun lalu ini juga mendorong Metro TV memberikan edukasi jurnalistik kepada santri di Pondok Pesantren. 

CEO Media Group ini menyebut santri memiliki potensi membawa Indonesia lebih maju dengan berbagai modal pendukung. Dalam setiap kegiatan, ratusan santri tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aaliyah mendapat materi tentang pengantar jurnalistik, pembawaan bahasa tubuh yang baik, intonasi bicara, dan melakukan simulasi. Menurut Mirdal, kemampuan berbicara di depan publik menjadi salah satu modal penting bagi santri karena setiap minggu biasa membawa acara dakwah.

Dalam bekerja, Mirdal tidak kenal adanya hambatan. Ia menganggap hambatan apapun sebagai tantangan. Menurutnya, tantangan terberat yang ada di Media Group adalah justru bagaimana mensinergikan dan mengembangkan unit-unit usaha yang lain bisa beradaptasi dengan perkembangan yang baru. 

Karenanya, Mirdal lebih suka menyebut tantangan besar, bukan tantangan yang berat. “Nah, tantangan besar itu banyak sekali opportunity baru yang bisa kita capai. Tinggal bagaimana mensinkronkan opportunity ini dengan kemudian dalam konteks Media Group hari ini. Itu sebenarnya yang sedang kami persiapkan sebagai tantangan besar tadi,” tegasnya.

Mirdal mengalogikan seorang pemimpin harus seperti singa. “Kalau ada 100 kucing dipimpin satu ekor singa, maka kucingnya akan bisa menjadi singa. Tapi, kalau ada 100 singa dipimpin oleh seekor kucing maka semua singanya juga akan menjadi kucing. Jadi, penting sekali sekali sebagai pemimpin kita membawa aura itu ke yang menjadi amanah kita untuk dipimpin!” seru Mirdal.