Legislator Berdedikasi 2018

Oleh: Iqbal Ramdani () - 15 August 2018

Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Dok. Pribadi

Selama menjadi wakil rakyat di dua periode, Fary sudah banyak memberikan kontribusi di komisi V yang membidangi transportasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, desa, dan pembangunan kawasan tertinggal. Ketua Komisi V ini juga tak kenal lelah dalam memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat.

 

Baginya, menjadi wakil rakyat adalah jembatan untuk menyerap aspirasi rakyat dan sebagai fasilitator dalam memecahkan persoalan yang tengah mereka alami. Karenanya, ia tak segan mengunjungi kampung-kampung, desa-desa, dan pelosok agar dirinya bisa memahami permasalahan yang tengah dihadapi rakyat. Dedikasinya selama menjadi seorang legislator patut diacungi jempol. Saat masa reses, Fary terjun ke lapangan dalam mencari penyelesaian di lapangan. Ia menafsirkan reses adalah kerja hati, kerja pikiran, dan kerja tangan (opus manuale). Ia juga memiliki motto “duc in altum” (bertolak ke tempat yang lebih dalam). “Saya memaknai reses sebagi momen mendengarkan aspirasi. Setiap kali reses, saya selalu berjalan dari kampung ke kampung, bertemu dengan begitu banyak orang, sahabat, dan rekan seperjuangan. Pertemuan ini dimanfaatkan untuk mendengarkan isi hati dan menangkap curahan mereka,” terangnya kepada Men’s Obsession. 

 

Reses bagi Fary juga adalah suatu kesempatan berbagi informasi tentang aneka program pembangunan, aneka pergulatan, dan perjuangan di Senayan untuk diwartakan kepada masyarakat yang berada di kampungkampung. Selain itu, menjadi momen menimba inspirasi. Meski harus berkeliling kampung, hal itu tak membuatnya bosan. “Saat bertemu dengan orang-orang dan sahabat-sahabat di kampung, saya bisa membantu memperjuangkan atau mengatasi persoalan mereka. Segala rasa lelah dan letih pun hilang,” tukas pria yang juga menjabat Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia. Beberapa hal yang sudah diperjuangkan Fary, antara lain di bidang infrastruktur, membuka akses jalan nasional untuk meretas isolasi serta memperlancar arus manusia, barang, dan jasa. Misalnya, akses poros tengah Kabupaten Kupang, akses menuju perbatasan Indonesia-Timor Leste, akses Nurobo-Umasukaer di Kabupaten Malaka, trans Selatan Kolbano – Boking –Betun, akses menuju terminal internasional di Kabupaten TTU, akses Nenas – Kapan – Sutual di Kabupaten TTS, dan akses menuju Nihiwatu di Sumba Barat.

 

“Dalam bidang infrastruktur sumber daya air, saya mendorong pembangunan ratusan embung di NTT, bendunganbendungan besar, daerah-daerah irigasi melalui program P3 – TGAI, memperjuangkan pembangunan sumursumur bor. Selain itu, mendorong dan mendukung pembangunan program sejuta rumah, di antaranya memperjuangkan pembangunan rusunawa untuk UKAW Kupang, Unwira Kupang, Untrib Alor, STFK Ledalero, rusunawa di Kabupaten Ende dan Manggarai,” imbuh Fary.

 

Pada bidang perhubungan, ia memperjuangkan kehadiran moda angkutan Damri, terminal-terminal kendaraan, bus-bus kampus atau sekolah. Sementara di perhubungan laut, ia membuka akses pelayaran kapal ferry ke Pulau Semau dan Naikliu, mendorong pembangunan berbagai dermaga dan pelabuhan. Tak hanya itu, Fary juga memperjuangkan hadirnya kapal navigasi yang baru, perhubungan udara melalui perjuangan meningkatkan fasilitas bandara, mendorong pembangunan bandara perintis di NTT. “Saya juga memperjuangkan hadirnya kapal negara Antareja, kapal yang baru untuk NTT dalam upaya penyelamatan dan pencarian. Sedangkan di BMKG, antara lain mendukung terselenggaranya berbagai Sekolah Lapang Iklim (SLI) di NTT,” jelas Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI ini. 

 

Fary mengaku, kalau persoalan rakyat ini sangat banyak, sehingga penyelesaiannya tidak bisa hanya dalam satu periodesasi sebagai wakil rakyat. Kendati demikian, ia tetap menjalankan tugas dan peran tersebut dengan kesungguhan hati, baginya itu adalah sebuah kepercayaan yang diberikan rakyat kepadanya sehingga tidak boleh disia-siakan. Keberhasilannya di DPR dapat dibuktikan ketika apa yang disuarakan rakyat mampu ia terjemahkan dan perjuangkan di Senayan. Membawa manfaat bagi kehidupan rakyat adalah sebuah pencapaian seorang wakil rakyat. Sedangkan, target ke depan di daerah konstituennya adalah semakin bisa membantu rakyat dengan memperjuangkan aspirasi-aspirasi yang bermanfaat bagi mereka seperti dalam aspek infrastruktur dan perhubungan.

 

“Yang menjadi target saya juga adalah rakyat terbebas dari problem keterbelakangan, kesulitan akses ke saranasaranan pendidikan, kesehatan dan ekonomi, serta meminimalisir ilegal worker yang ke mana-mana melalui program-program pemberdayaan masyarakat yang menyediakan peluang dan kesempatan kerja bagi warga,” ungkapnya. Dalam rangka melaksanakan amanat rakyat, Partai Gerindra sebagai partai nasionalis dan partai kerakyatan tentu bukan partai yang sempurna. Oleh karena itu, bagi Fary sudah banyak yang diperjuangkan partainya untuk rakyat. Namun, ada pula yang mesti dibenahi lagi. Sebagai corong perjuangan rakyat, partai Gerindra mesti semakin akrab dan dekat dengan rakyat agar dapat mendengarkan dan menangkap aspirasi rakyat. Partai Gerindra juga mesti tetap konsisten sebagai partai yang bersih, anti korupsi dan anti narkotika, menolak radikalisme serta paham-paham yang merusak keutuhan bangsa ini. Partai Gerindra harus tetap berada pada garda terdepan sebagai partai oposisi. Memberi catatan kritis kepada pemerintah jika ada yang salah, keliru, dan kurang. Juga memberikan apresiasi bila benar-benar bekerja bagi kepentingan rakyat.

 

Fary memiliki obsesi untuk meninggalkan Senayan dengan beragam pencapaian terbaik untuk rakyat yang memercayakannya sebagai legislator. “Pencapaian-pencapaian terbaik itu adalah keberhasilan memperjuangkan berbagai aspirasi dan kepentingan rakyat dengan tetap menjaga citra, etika, dan moralitas sebagai wakil rakyat. Wakil rakyat adalah pelayan rakyat, maka dari itu tetap dan terus berjuang bersama rakyat adalah komitmen,” pungkasnya.