Legislator Berdedikasi 2018

Oleh: Iqbal Ramdani () - 15 August 2018

Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto/Istimewa

Siapa yang tak mengenal sosok Dr. H. Fadli Zon, SS., MSc. Kehadirannya yang sering muncul di layar kaca dengan gaya bicaranya yang blak-blakan membuatnya dikenal masyarakat luas. Ya, penulis buku “Politik Huru-Hara Mei 1998” ini merupakan salah satu legislator yang vokal di Senayan.

 

Tak hanya vokal bersuara, Fadli Zon juga total bekerja mengemban amanah sebagai wakil rakyat. Ia bahkan seringkali turun langsung dan bercengkrama dengan masyarakat di belahan nusantara, tak hanya masyarakat dari Dapilnya saja di Jabar V, Kabupaten Bogor. Ya, posisinya sebagai Wakil Ketua DPR RI mengharuskannya blusukan ke seluruh nusantara untuk melihat langsung kondisi di lapangan serta menyerap aspirasi masyarakat. Apalagi baginya, kariernya di politik merupakan ‘civic duty’, yakni tugas bagi seorang warga negara, sehingga ia total mengemban amanah tersebut. Selain terjun langsung ke lapangan, Fadli Zon juga selalu membuka pintu DPR RI bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin bertemu menyampaikan aspirasinya. 

 

Seperti beberapa waktu lalu, ratusan warga dapilnya yang terdiri dari petani, nelayan, dan peternak ikan hias, ia terima dengan baik di Gedung DPR RI. Mereka datang menyampaikan permasalahan mereka, yakni modal yang kurang sementara kebutuhan pasar yang cukup tinggi. Melihat permasalahan tersebut, Fadli Zon berharap pemerintah fokus pada sektor pertanian karena menurutnya sektor inilah yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Perhatian Fadli Zon pada sektor pertanian rupanya tak main-main. Fadli Zon yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), juga melakukan studi banding dan kerjasama dengan pemerintah Polandia dalam meningkatkan sektor pertanian. Dan hasilnya, Polandia menawarkan mesin pertanian yang berkualitas dan terbuka untuk dilakukan join investment.

Belum lama ini, dengan terbuka Fadli juga menerima kunjungan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bogor di Senayan. Dalam kunjungan tersebut, Fadli menyampaikan dukungannya terhadap pemekaran wilayah Kabupaten Bogor mengingat sangat padatnya penduduk Bogor. “Kabupaten Bogor terbesar penduduknya di Indonesia. Mengalahkan banyak provinsi. Sudah seharusnya Kabupaten  Bogor dipisah karena sudah sangat padat. Ini jadi kebutuhan untuk pemekarannya,” ungkap politisi Parta Gerindra ini. Ya, ruang kerjanya memang terbuka menerima siapapun yang ingin menyampaikan aspirasi. Fadli menegaskan, sebisa mungkin ia akan selalu menerima berbagai macam aspirasi dari masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Bogor dan akan memperjuangkannya di pemerintah pusat. 

 

“Saya selalu memperjuangkan segala bentuk aspirasi yang disampaikan pada saya. Biasanya aspirasi masuk itu mengenai fasilitas umum, jalan, dan lain-lain. Biasanya saya langsung mengirimkan surat aspirasi tersebut ke kementerian terkait dan akan saya kawal untuk tindaklanjutnya,” tegas Fadli yang membuktikan kinerja dan perjalanannya sebagai legislator melalui buku ‘Berpihak pada Rakyat’ yang belum lama diluncurkan. Kinerjanya sebagai legislator memang tak diragukan lagi. Keaktifannya dan posisi-posisi penting yang ditugaskannya di DPR, tentu membuktikan bahwa ia all out dalam mengemban amanah rakyat.

 

Selain sebagai Wakil Ketua DPR RI Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) yang membidangi lima badan, yakni Komisi I, Komisi II, Komisi III, Badan Legislasi, dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). Fadli juga berperan sebagai Ketua Tim Pemantau Otonomi Khusus Papua, Aceh, dan Yogyakarta, Ketua Tim Penguatan Diplomasi Parlemen DPR RI, Ketua Umum atau Presiden organisasi parlemen dunia anti korupsi, Global Organizations of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) yang keanggotaan organisasinya anggota parlemen dari 106 negara. Hal ini tentu menjadi kebanggaan jika melihat Fadli merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Presiden GOPAC.

 

Ia juga sering memimpin delegasidelegasi Indonesia dalam konferensi parlemen Internasional, seperti Interparlimentary Union Assembly (IPU), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) dan Asian Parliamentary Assembly (APA), serta beberapa model konferensi dan seminar internasional. Fadli Zon memimpin delegasi DPR RI dalam Sidang IPU di Gedung CICG, Jenewa, Swiss, 26 Maret 2018. Atas kiprahnya ini, tak berlebihan jika Parlemen Indonesia mendapat pengakuan dari salah satu organisasi di Jerman sebagai salah satu parlemen terbaik, parlemen paling terbuka se–Asia Tenggara. Yang juga membanggakan, Indonesia – Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) untuk pertama kalinya digelar di Jakarta pada 23 – 24 Juli 2018 lalu. Fadli Zon sebagai pembuka acara sekaligus Ketua Sidang Pertama. Menurut Fadli, IPPP menjadi sebuah terobosan penting, mengingat negaranegara Pasifik umumnya menganut sistem parlementer, tentu diplomasi parlemen perlu mengambil peranan di dalamnya. Jadi bukan tanpa alasan ketika inisiatif lahirnya forum ini berasal dari DPR RI. Acara bertemakan ‘Human Development and Maritime Sustainability’ ini dihadiri oleh parlemen dari 14 Negara di Kawasan Pasifik. 

 

Karier Fadli Zon di dunia politik berawal dari keaktifannya dalam berbagai organisasi sejak masih muda. Bisa dikatakan ia adalah sosok yang sangat multi talenta. Selain berkarier di dunia politik, Fadli juga seorang profesional, pengusaha, penulis, budayawan, dan tokoh intelektual. “Memang sejak muda saya sudah aktif dalam berbagai bidang dan menggali semua potensi yang dimiliki. Saya ingin belajar mengarungi semua lorong dan menjadi manusia yang multidimensi,” pungkasnya.