Legislator Berdedikasi 2018

Oleh: Iqbal Ramdani () - 15 August 2018

Naskah: Arif Rahman Hakim Foto: Sutanto/Istimewa

Awal tahun 2018, menjadi momen tak terlupakan bagi Bambang Soesatyo (Bamsoet). Pasalnya, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini ditunjuk sebagai Ketua DPR RI. Meski, memimpin seluruh elemen di parlemen bukanlah tugas yang mudah, namun ia memiliki tekad besar mengembalikan marwah DPR sebagai lembaga perwakilan yang dicintai dan dipercaya oleh rakyat.

 

Sosok humble ini mengaku, tak pernah terbayang olehnya mendapat amanah besar. “Rasanya baru kemarin saya memegang kertas dan pena sebagai wartawan, saya tidak pernah membayangkan akan berada di posisi Ketua DPR. Bahkan, awalnya keluarga tidak mendukung karena mereka mengetahui konsekuensi sebagai Ketua DPR lantaran waktu buat keluarga otomatis akan berkurang jauh. Namun Alhamdulillah, akhirnya keluarga dan kerabat memberikan dukungan penuh,” ungkap mantan Ketua Komisi III DPR itu. Bamsoet pun memaknai kepercayaan tersebut yang membuatnya dapat melihat Indonesia dari berbagai sudut pandang. “Secara pribadi, satu pintu perjuangan baru terbuka, Insya Allah ini menjadi tambahan amal ibadah bagi saya,” tuturnya. 

 

Tak ingin menyia-nyiakan kepercayaan yang disematkan kepadanya, ia pun langsung melakukan sejumlah langkah. Target awal kala itu adalah menyelesaikan kesimpulan Panitia Khusus Hak Angket DPR terkait Tugas dan Kewenangan KPK, serta revisi Undang Undang No.17 Tahun 2014 tentang MD3. Selain itu, ada juga penataan dan inventarisasi target legislasi ke depan agar lebih realistis. “Saya juga harus menjaga dan memastikan suasana politik yang lebih harmonis di DPR untuk mendukung kesuksesan pembangunan nasional,” tukas Ketua Badan Bela Negara FKPPI tersebut. Bamsoet menggarisbawahi, ia juga ingin meningkatkan pola komunikasi kelembagaan DPR RI kepada publik. “Publik lebih tahunya DPR RI dengan image negatifnya. Padahal banyak berbagai hal positif dan capaian yang telah dilakukan DPR RI selama ini. Namun, tidak terekspos dengan baik ke publik. Semaksimal mungkin kami manfaatkan media sosial untuk menyampaikan berbagai informasi kedewanan,” ungkap Ketua Umum Ardin Indonesia itu.

Sementara untuk mempererat koordinasi antar fraksi, sambungnya, setiap hari Selasa ia selalu mengadakan pertemuan informal dengan pimpinan Fraksi. Mereka membahas berbagai masalah yang terjadi di Komisi dan Fraksi untuk secepat mungkin diselesaikan. “Selain meningkatkan pola komunikasi, di pidato awal sebagai Ketua DPR RI, saya juga perkenalkan salam 4 jari, yakni Sembako Murah, Lapangan Kerja Luas, Rumah Terjangkau, dan Kesehatan Yang Merata. Keempat hal tadi yang akan dijadikan garis besar perjuangan saya di DPR RI. Nanti ketiganya akan diturunkan dalam berbagai pembahasan Undang Undang terkait maupun saat rapat kerja berbagai komisi dengan kementerian,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan, saat menjadi pucuk pimpinan di DPR, ia lebih sibuk. Dulu sebagai anggota, ia hanya fokus di Komisi yang ditempati dan mengurus daerah pemilihan. “Naik menjadi Ketua Komisi III, saya lebih banyak mengurus jalannya persidangan di Komisi III dan koordinasi dengan para mitra kerja sambil tetap mengurus daerah pemilihan. Kini sebagai Ketua DPR RI, saya harus memerhatikan seluruh alat kelengkapan dewan. Memastikan berbagai pembahasan di Komisi tidak ada hambatan, serta membangun hubungan yang kondusif dengan pemerintah maupun lembaga negara lainnya,” ujar Wakil Ketua Umum KADIN ini. Selain itu, ia juga banyak menerima audiensi dari berbagai kalangan masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya, bahkan harus keliling daerah menghadiri undangan dari kelompok masyarakat. “Waktu 24 jam sehari rasanya menjadi cepat sekali dilalui,” akunya. 

 

Namun demikian, kesibukan tersebut ia nikmati terlebih baginya amanah sebagai Ketua DPR RI bukanlah amanah sembarangan. Tanggungjawabnya bukan hanya kepada rakyat, namun juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketika ditanya manajemen kepemimpinan yang diterapkannya sebagai Ketua DPR yang begitu cair dan luwes baik dengan sesama Golkar maupun lintas partai. Dengan santai ia menjawab, “Basic saya adalah jurnalis. Jadi, sudah terbiasa berhubungan dengan banyak orang. Mungkin itu yang secara tidak langsung menjadikan pembawaan diri saya tidak kaku.”

 

Meski baru seumur jagung menjabat, banyak pencapai yang telah ditorehkannya, antara lain survei Charta Politika beberapa waktu lalu memperlihatkan citra DPR RI semakin membaik di mata publik. Sebanyak 49,3 persen responden menyatakan optimis terhadap kepemimpinannya. “Tentu hasil ini bukan karena saya hebat, melainkan karena kerja keras semua pihak, baik dari sesama anggota DPR maupun pihak kesekjenan,” terang legislator asal Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Purbalingga, Kebumen, dan Banjarnegara itu. Tak hanya itu, Program Parlemen Modern mendapat perhatian serius dengan memperkuat transparansi dan digitalisasi.

 

Berbagai terobosan dilakukan guna mempermudah laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN). DPR telah membuat MoU dengan KPK agar para anggota DPR bisa melaporkan LHKPN. Sedangkan dalam pelaporan pajak, mereka juga sudah membuat MoU dengan Dirjen Pajak. Masyarakat juga diberikan kemudahan dalam menyampaikan aspirasinya melalui sistem online. Yang terbaru, sekarang sudah ada aplikasi DPR dalam Genggaman Rakyat, DPR NOW. Masyarakat bisa mengunggah di smartphone masing-masing. 

 

Melalui aplikasi DPR NOW, masyarakat bisa mengakses dan mengikuti seluruh kegiatan DPR. Begitu pun bagi yang ingin menyampaikan aspirasi dan pengaduan, tidak perlu jauh-jauh datang ke gedung DPR. Cukup melalui smartphone, pengaduan bisa disampaikan dan bisa dimonitor apakah aspirasi dan pengaduannya sudah diperjuangkan atau belum. “Ini wujud kreativitas DPR menghadapi Revolusi Industri 4.0. Semua terkoneksi secara online dan serba digital. Dengan kemudahan teknologi, kita harapkan kualitas demokrasi akan meningkat sehingga demokrasi benar-benar menjadi jalan bagi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan,” pungkas penggemar unggas langka itu.