Legislator Berdedikasi 2018

Oleh: Iqbal Ramdani () - 15 August 2018

Naskah: Iqbal Ramdhani Foto: Sutanto/Dok. Pribadi

Dipercaya kembali menjadi wakil rakyat adalah sebuah prestasi. Bagaimana tidak, selama menjabat di DPR RI, E. Herman Khaeron mampu memberikan kerja nyata dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Meski, pada Pemilu 2014 menjadi tahun tersulit baginya lantaran kondisi politik Partai Demokrat yang menghadapi berbagai persoalan, dengan keyakinan dan kerja keras, Herman akhirnya kembali dipercaya duduk di kursi DPR untuk memberikan bukti bukan janji kepada rakyat, dengan memperjuangkan hak-hak rakyat.

 

Selama menjabat di Komisi IV yang membidangi pertanian, kelautan, dan perikanan, lingkungan hidup, dan pangan, Herman selalu berpikir bagaimana caranya menyentuh kepentingan rakyat dan mengutamakan kebutuhannya. Untuk itu menurutnya, memberikan perlindungan dari beban hidup rakyat serta memberdayakannya, menjadi prioritas utama baginya. Bukan sekadar omong kosong, ia membuktikannya saat menjadi Ketua Panja Undang-Undang Pangan no 18 tahun 2012 yang hakikatnya pangan harus tersedia dan terjangkau kepada individu. Bagi Herman hal tersebut adalah hak asasi manusia. “Pangan juga harus bergizi seimbang dan beragam, serta harus dilandasi prinsip kedaulatan, kemandirian, ketahanan, dan keamanan pangan. Tidak selesai di situ, saya juga menjadi Ketua Panja dan menyelesaikan Undang-Undang perlindungan dan pemberdayaan petani, dan kemudian menyelesaikan Undang-Undang perlindungan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam,” ungkapnya kepada Majalah Men’s Obsession. 

 

Selain itu, di Komisi VII, Herman fokus pada energi baru dan terbarukan sehingga membentuk panja rancangan UndangUndang Energi Baru dan Terbarukan. Kata Herman, tahapannya sudah pada tahap penyusunan yang nantinya bakal diusulkan menjadi program legislasi nasional dan undang-undang prioritas di tahun 2018, “Sayang, tugas saya berpindah ke Komisi II untuk mengawal dan mewujudkan pemilu yang adil, jujur, demokratis, dan tanpa kecurangan. Selain masih banyak konflik pertanahan yang harus diselesaikan secara adil, mengawal dana desa, serta memperjuangkan penyelesaian tuntutan tenaga honorer K2, penyuluh harian lepas, dan tuntutan perangkat desa di seluruh indonesia,” imbuhnya.

 

Untuk menuntaskan permasalahan yang masih belum terselesaikan, Herman mengaku akan bersungguh-sungguh, serius, dan fokus pada aspirasi masyarakat serta memberikan solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi rakyat. Sebagai Wakil Ketua Komisi II, Herman siap untuk mengemban amanah, belajar dan menyelesaikan permasalahan yang saat ini menjadi tugas di Komisi II, yang membidangi, sekretariat negara, pemerintah dalam negeri, dan pemilu. “Secara tugas kedewanan tentu banyak pekerjaan rumah karena di sini juga menyangkut kementerian dalam negeri, ini terkait dengan bagaimana evaluasi terhadap dana desa, bagaimana juga desa bisa tumbuh dan berkembang dengan baik melalui keberadaan payung Undang-Undang Desa,” tegas pria humble itu.

Herman berhasil menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat. Untuk itu, ia berusaha memberikan yang terbaik kepada daerah konstituennya dengan berupaya mengemban amanah rakyat secara baik dan kontributif. Sehingga, bagi Herman merasa berhasil jika mendapatkan ucapan terima kasih dari masyarakat. Ini berarti ada dampak positif dan signifikan bagi masyarakat banyak. “Di awal saya sampaikan bahwa siapa menanam pasti dia juga menuai. Menanam kebaikan pasti hasilnya baik. Tidak ada manusia sempurna, tetapi Alhamdulillah atas kerja keras bersama tim, petani, nelayan, masyarakat desa hutan, penyuluh, tenaga honorer, dan komunitas lainnya direspon aspirasinya dan dicarikan solusi terbaik, serta dijadikan pekerjaan rumah yang harus terus diperjuangkan,” ungkapnya. 

 

Sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat, Herman dan partainya sangat konsen untuk memberikan perhatian khusus kepada masyarakat, mengingat partainya melihat realitas masyarakat saat ini terbilang susah, ketidakadilan hukum yang tebang pilih, kebutuhan pokok melambung, pengeluaran semakin meningkat di saat pendapatan tetap, dan susah mencari pekerjaan. Untuk itu, Partai Demokrat menyerap aspirasi dan memberi solusi kepada rakyat. Selain itu, konstelasi politik saat ini dalam pemilihan legislatif dengan penambahan partai politik baru, Herman mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tapi, yang harus dipermasalahkan terkait presidential threshold 20% mengingat pemilu legislatif dan pemilu presiden bersamaan.

 

“Adapun jika mengambil hasil pemilu legislatif tahun 2014 kan sudah pernah dipakai pemilihan presiden 2014. Dalam prinsip demokrasi, semakin banyak partai, semakin banyak pilihan calon legislatif, akan semakin kompetitif, dan diharapkan semakin selektif menghasilkan anggota legislatif. Demikian pula di pilpres, semestinya tumbuh kesadaran bahwa semakin banyak capres dan cawapres akan semakin banyak pilihan, dan akan semakin selektif memilih calon presiden dan calon wakil presiden. Bukan sebaliknya menciptakan kondisi munculnya calon tunggal menenggelamkan prinsip berdemokrasi,” tegasnya.

 

Menutup pembicaraan, saat Men’s Obsession menanyakan apa obsesi dan legacy yang akan ditinggalkannya kelak, dengan santai ia menjawab bahwa ia tidak ingin mendahului kehendak Allah SWT dengan menjawab pertanyaan tersebut karena bagi Herman, dirinya akan mengikuti jalan hidupnya seperti air yang mengalir. "Dalam hidup yang terpenting saya tetap berupaya berbuat yang terbaik bagi rakyat dan menghasilkan legacy yang hasilnya dirasakan dan bermanfaat bagi rakyat,” pungkasnya.